William menggunakan istilah politik tepi jurang Jokowi. Ia menekankan, jangan gunakan ukuran-ukuran biasa untuk menilai Jokowi.
RUANGPOLITIK.COM – Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William A Sarana menyebut wacana duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 merupakan bagian dari langkah politik Jokowi.
Menurut William, langkah untuk menyatukan Ganjar dan Prabowo terlihat mustahil. Namun di tangan Jokowi, langkah politik yang dianggap mustahil bisa saja terjadi.
William menggunakan istilah politik tepi jurang Jokowi. Ia menekankan, jangan gunakan ukuran-ukuran biasa untuk menilai Jokowi.
“Sepanjang karier politiknya, ia selalu melakukan yang tidak mungkin. Jokowi bukan politisi standard, dia lah yang menciptakan standard,” tegas William dalam keterangannya di X, Sabtu (23/9/2023).
“Menjadi Gubernur dengan mengalahkan petahana yang kuat. Menciptakan gerakan politik berbasis kerelawanan. Orang biasa-biasa (non-elite) yang menjadi Presiden. Mematahkan kutukan bebek lumpuh di periode ke-2. Menjadikan rival politik nya sebagai menteri,” urainya lebih lanjut.
Anggota DPRD DKI Jakarta itu menilai nyali politik Jokowi di atas rata-rata. Politiknya adalah politik tepi jurang.
Sehingga menduetkan Prabowo dengan Ganjar di Pilpres bukan sebuah hal yang mustahil.
“Dia bisa melakukan langkah politik yang dianggap mustahil terjadi. Kini langkah untuk menyatukan Ganjar dan Prabowo terlihat mustahil, tapi saya melihat hal ini bisa terjadi. Sekali lagi, jangan gunakan ukuran-ukuran biasa untuk mengukur langkah politik Jokowi. Anda kira dia ada rasa takut? Ada keraguan? Nyali politik nya di atas rata-rata. Politik nya adalah politik tepi jurang,” pungkasnya.
Diketahui Partai Gerindra telah memutuskan Prabowo Subianto untuk maju sebagai bakal capres, yang kemudian didukung pula oleh partai-partai politik lain yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Begitu pun dengan PDI Perjuangan yang telah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.
Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus mengatakan bahwa peluang Ganjar Pranowo untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) nyaris mustahil terjadi pada Pilpres 2024 sebab mantan Gubernur Jawa Tengah itu telah diamanatkan partai-nya untuk menjadi capres.
Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan peluang Ganjar Pranowo berpasangan dengan Prabowo Subianto mungkin saja dalam dinamika politik Pilpres 2024.
“Ya, mungkin-mungkin saja, dinamika yang ada di politik ini selalu memungkinkan kami untuk selalu bersilaturahmi dan bertemu dengan sesama anak bangsa untuk bisa menyepakati hal-hal yang akhirnya kami sepakati bersama bahwa ini adalah yang terbaik bagi bangsa dan negara,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)