Dia lantas mengingatkan hasil survei Litbang Kompas untuk Pemilu 2019 silam semua, dan nyatanya PAN tetap melenggang ke parlemen.
RUANGPOLITIK.COMHasil survei Litbang Kompas yang terbaru mencatat sejumlah parpol parlemen akan gagal lolos ke DPR pada Pileg 2024, salah satunya adalah PAN.
Hasil survei yang dirilis pada Kamis (24/8) itu menunjukkan elektabilitas PAN pada periode Agustus 2023 berada di bawah ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar empat persen. Hasil survei Litbang Kompas mencatat bahwa PAN memperoleh elektabilitas sebesar 3,4 persen, naik 0,2 persen dari survei pada Mei lalu.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi melihat survei itu sebagai bahan evaluasi parta, tetapi ia mengingatkan itu belum tentu sesuai dengan hasil perolehan suara resmi yang dirilis KPU kelak.
Dia lantas mengingatkan hasil survei Litbang Kompas untuk Pemilu 2019 silam semua, dan nyatanya PAN tetap melenggang ke parlemen.
“Hasil survei dari kompas dan sebagian besar lembaga survei selalu tidak terbukti, alias salah karena hingga pemilu 2019 PAN masih memperoleh kursi DPR RI. PAN tidak pernah gagal memperoleh kursi DPR RI,” ujar Viva kepada media, Jumat (25/8/2023).
Viva mengatakan sejak Pemilu 2004 hingga jelang Pemilu 2024 survei litbang kompas selalu memprediksi PAN tak lolos ke DPR.
“Jadi, ada perbedaan hasil super signifikan antara prediksi hasil pemilu melalui survei dengan hasil resmi pemilu yang ditetapkan oleh KPU,” kata Viva.
Kendati demikian, Viva menyebut hasil survei tersebut akan menjadi masukan bagi partainya. Ia juga meyakini PAN akan memperoleh raihan suara sebesar 11 persen atau 66 kursi DPR RI sesuai target partai.
“Insya Allah PAN akan optimis memenuhi target perolehan 11% atau setara dengan 66 kursi DPR RI,” kata dia.
Sebelumnya, Survei Litbang Kompas merilis elektabilitas partai bulan Agustus. Hasilnya, PAN memperoleh elektabilitas sebesar 3,4 persen. Angka itu naik 0,2 persen dari survei pada Mei lalu yakni 3.2 persen.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka yang diselenggarakan pada 27 Juli-7 Agustus 2023 dengan melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Margin of error survei lebih kurang 2,65 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)