RUANGPOLITIK.COM-Belum adanya keputusan dari Prabowo Subianto dalam menentukan cawapres pendampingnya membuat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar gerah. Cak Imin mengancam akan keluar dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) jika Ketua Umum Partai Gerindra itu tak memilihnya sebagai cawapres.
Cak Imin mengatakan, ada peluang partainya bergabung ke PDIP jika Prabowo tak segera memberikan kepastian. “Kalau kemudian PDIP memberi harapan baru pada saya, itu barangkali nanti kalau tidak ada kepastian di Gerindra, ya ikut PDIP saja,” ujar Muhaimin di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Menurutnya, peluang tersebut ada, mengingat namanya juga masuk di dalam kandidat cawapres untuk Ganjar Pranowo. Namun, PKB tentu melihat tawaran dari partai berlambang kepala banteng itu. “Tapi saya sampaikan sampai hari ini masih ada kepastian (dengan Gerindra),” ujar Muhaimin.
Muhaimin sendiri masih percaya diri menjadi cawapres pada Pilpres 2024. Tugasnya saat ini adalah berusaha agar kursi tersebut diperolehnya, di mana saat ini berjuang untuk menjadi pendamping Prabowo.
“Jadi jangan rumongso atau merasa paling terpilih atau jangan rumongso merasa tidak terpilih, itu semua misteri. Tugas kita ini adalah berusaha yang terbaik untuk mendapatkan peran itu, karena apa, karena saya ini kan sebetulnya tugas saja,” ujar Wakil Ketua DPR itu.
Prabowo sebelumnya menyinggung Muhaimin seusai dirinya menerima dukungan resmi dari Partai Bulan Bintang (PBB) saat acara ulang tahun PBB di ICE BSD City, Tangerang, Ahad (30/7/2023). Dalam sambutannya, Prabowo mengaku nyaman bersama PBB. Dia lantas teringat dengan PKB, partai yang sudah berkoalisi hampir setahun dengan Gerindra.
“Saya di tengah PBB, saya merasa nyaman. Itu kalau saya di PBB. Kalau di tengah PKB, saya merasa nyaman juga. Gus, jangan ke mana-mana, Gus!” ujar Prabowo kepada Muhaimin yang turut hadir dalam acara tersebut. Muhaimin dan ribuan kader PBB sontak tertawa mendengar sentilan Prabowo itu.
Nada ancaman sebelumnya juga diutarakan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Jazilul mengingatkan, waktu pendaftaran KPU sudah makin dekat. Ia pun mengatakan, jika dilihat dari sejarah jalinan kerja sama, PKB paling lama bersama PDIP.
Perbedaan terjadi hanya pada dua periode Presiden SBY, tapi bersatu kembali dalam dua periode Presiden Jokowi. Sedangkan, kerja sama PKB dengan Gerindra baru terjalin pada akhir periode Presiden Jokowi ketika Prabowo masuk kabinet. Bahkan, untuk kontestasi pilpres, PKB dan Partai Gerindra belum pernah berkoalisi.
Ia mengaku tidak heran jika kader-kader PKB dan ulama-ulama banyak yang mempertanyakan waktu deklarasi capres-cawapres. Namun, Jazilul menegaskan, PKB akan selalu setia asalkan teman koalisinya, Gerindra, juga setia. “Ada biasanya di Youtube itu, ‘lu 11 aku 12, lu enggak jelas gua lepas,'” kata Jazilul, Selasa (1/8/2024).
EDITOR: Adi Kurniawan
(RuPol)