Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari, menyebutkan ketiganya dipilih setelah melalui pembahasan panjang.
RUANGPOLITIK.COM —DPRD Jawa Barat mengumumkan 3 nama calon penjabat Gubernur Jawa Barat untuk mengisi kekosongan pemerintahan transisi setelah masa jabatan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pasalnya masa jabatan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum akan berakhir pada 5 September 2023 mendatang.
Ketiga kandidat tersebut adalah
1. Asep Mulyana yang merupakan Direktur Jenderal Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM. Ia dulunya sempat menjabat sebagai Kejati Jawa Barat.
2. Keri Lestari yang merupakan Guru Besar Universitas Padjadjaran. Ia juga menjabat sebagai Wakil Rektor
Bidang Riset, Kerjasama, Inovasi, dan Korporasi Akademik Unpad.
3. Bey Triadi Machmudin. Ia merupakan Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden.
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari, menyebutkan ketiganya dipilih setelah melalui pembahasan panjang. Pasalnya sejak dua minggu lalu pihaknya telah menerima surat dari Kemendagri soal pengusulan 3 nama Pj Gubernur Jabar.Untuk menentukan kandidat Pj Gubernur Jawa Barat, Ineu mengaku sesuai dengan acuan Permendagri No. 4/2023 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati, dan Penjabat Wali Kota.
Adapun berdasarkan Permendagri tersebut mengamanatkan pada Pasal 3 yang isinya.
Mempunyai pengalaman dalam penyelenggaraan pemerintahan yang dibuktikan dengan riwayat jabatan.
Pejabat ASN atau pejabat pada jabatan ASN tertentu yang menduduki JPT Madya di lingkungan Pemerintah Pusat atau di lingkungan Pemerintah Daerah bagi calon Pj Gubernur dan menduduki JPT Pratama di lingkungan Pemerintah Pusat atau di lingkungan Pemerintah Daerah bagi calon Pj Bupati dan Pj Wali Kota.
Penilaian kinerja pegawai atau dengan nama lain selama 3 (tiga) tahun terakhir paling sedikit mempunyai nilai baik.
Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin berat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dari rumah sakit pemerintah.
Berikut ini ketiga profil kandidat Pj Gubernur Jabar:
Asep Mulyana
Asep N Mulyana lahir di Tasikmalaya, 14 Agustus 1969. Ia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Mataram pada tahun 1994.
Asep kemudian mendapatkan beasiswa untuk mengikuti Program Magister Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro pada tahun 2001 dan menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Padjadjaran pada tahun 2012.
Ia memulai karier di Kejaksaan pada tahun 1996 sebagai Staf pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI (1996-1998), serta pernah menduduki berbagai jabatan struktural di Kejaksaan Agung, Kejaksaan-Tinggi dan Kejaksaan Negeri.
Pada tahun 2011, Asep pernah menjabat sebagai Plt Kepala Kejaksaan Negeri Sumber, Kepala Kejaksaan Negeri Stabat (2012-2013) serta Kepala Bagian Sunproglapnil pada Sesjam Pidsus serta Kasubdit Tindak Pidana Khusus Lain pada Direktorat Eksekusi dan Eksaminasi (2013-2014).
Setelah itu, Asep menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Semarang (2014-2015), Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Sumut (Jan-Okt 2015), Asisten Khusus Jaksa Agung Republik Indonesia (September 2015-Oktober 2019), Oktober 2019 menjabat sebagai Kepala Biro Hukum dan Hubungan Luar Negeri Kejaksaan Agung.
Asep resmi menjabat Kajati Jabar setelah Jaksa Agung ST Burhanuddin melakukan promosi dan mutasi serta rotasi beberapa pejabat eselon II dan eselon III Kejaksaan Republik Indonesia seluruh Indonesia.
Saat itu, Asep masuk dalam rotasi pejabat eselon II, hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor 169 Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Struktural di Lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia tanggal 14 Juli 2021. Sebelumnya Asep merupakan Kajati Banten.
Keri Lestari
Keri Lestari memiliki gelar Profesor, doktor, Magister Sains, dan Apoteker. Ia menempuh pendidikan Sarjana di Universitas Padjadjaran dengan mengambil jurusan Farmasi pada tahun 1988.
Kemudian, ia melanjutkan pendidikan S2 di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil jurusan Farmakologi pada tahun 1998. Keri Lestari meneruskan pendidikannya sampai ke jenjang S3 di Universitas Padjadjaran dan Universitas Yonsei jurusan Kimia dan Farmasi pada tahun 2006.
Di dunia pendidikan, Keri Lestari mengajar di bidang Biokimia Klinik, Farmasi Klinik, Nutraceutical, Informasi Obat dan Konseling. Ia juga pernah mengemban sejumlah jabatan di Universitas Padjadjaran, yakni:
– Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Pada Masyarakat, Kerjasama, Inovasi dan Korporasi Akademik: 2015- 2020.
-Dekan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran: 2014-2015.
-Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakultas Farmasi, UNPAD: 2010-2014.
-Koordinator Sekretaris Rektor/Ketua protokoler, UNPAD: 2008-2010.
Bey Triadi Machmudin
Bey merupakan pria kelahiran Bandung, Jawa Barat yang meniti karier sebagai PNS. Karier Bey melesat usai menjabat sebagai Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden yang dilantik oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Bey Triadi Machmudin bertugas sebagai Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi sejak 25 Agustus 2015 menggantikan posisi Albiner Sitompul.
Pada tahun 2017 tepatnya di bulan Juli, Bey Triadi Machmudin naik pangkat menjadi Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden. Bey kemudian dilantik langsung oleh Jokowi.
Pelantikan Bey Triadi Machmudin digelar di Gedung III Sekretariat Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, pada Kamis, 20 Juli 2017.
Pelantikan tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 78/TPA/2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)