Salah satunya adalah ketika dua anggota kelompok ultranasionalis Denmark, Patriots, menginjak dan membakar Al-Qur’an.
RUANGPOLITIK.COM —Arab Saudi memprotes rangkaian pembakaran Al-Qur’an yang terjadi di Denmark dalam beberapa pekan terakhir. Selain Arab Saudi, Qatar, Yordania, Maroko, Turki, Uni Emirat Arab, Iran dan Yaman juga melayangkan protes serupa.
Dalam protes tersebut, Arab Saudi menilai bahwa pembakaran Al-Qur’an adalah tindakan tercela yang melanggar ajaran agama, hukum, dan norma internasional.
Dikutip RuPol dari Al Jazeera, pembakaran Al-Qur’an di Denmark kerap dilakukan oleh aktivis ultranasionalis di negara itu.
Salah satunya adalah ketika dua anggota kelompok ultranasionalis Denmark, Patriots, menginjak dan membakar Al-Qur’an.
Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen mengecam aksi itu yang dinilai memprovokasi dan memicu perpecahan umat beragama. Namun, dia juga memastikan bahwa penodaan Al-Qur’an bukan termasuk tindak kejahatan di negara itu.
Sebelumnya, pembakaran Al-Qur’an juga terjadi di Swedia, negara tetangga Denmark. Aksi itu terjadi saat umat Islam merayakan Iduladha 2023.
Aksi itu dilakukan Salwan Momika di depan Central Mosque di Stockholm, Swedia.
Aksi itu memicu unjuk rasa besar-besara di Irak yang menginginkan pengusiran terhadap duta besar Swedia.
Sejumlah pihak menilai, aksi Salwan hanya upaya menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Namun, banyak muslim di dunia yang mengecam aksi tersebut.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)