RUANGPOLITIK.COM-Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kritiyanto menyebut apa yang disampaikan politikus PDIP Effendi Simbolon yang kemudian dianggap publik sebagai dukungan terhadap Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto hanya sebuah pujian yang dilontarkan tuan rumah kepada tamunya.
Adapun pernyataan dukungan itu Effendi sampaikan dalam acara Rakernas Marga Simbolon di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2023). Acara itu juga dihadiri Prabowo dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan RI.
“Sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan kongres tersebut, rakernas dari keluarga Simbolon sedunia. Nah, di situ sebagai tuan rumah kan memberikan pujian-pujian kepada seluruh tamu yang datang,” kata Hasto di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023).
Hasto menegaskan Effendi selaku anggota Komisi I DPR tetap objektif dalam mengawal mitra yakni, Kemenhan. Hasto menyebut, Effendi juga pernah mengkritik Prabowo usai membeli satu skuadron atau 12 unit jet tempur Mirage 2000-5 dari Qatar dengan biaya USD792 juta atau setara hampir Rp12 triliun (asumsi kurs Rp 14.800 per USD).
Effendi menganggap pembelian jet tempur itu merupakan sebuah kebijakan yang tidak tepat dan bahkan berpotensi melanggar Undang-undang. “Nah, tamu yang datang tidak mungkin dikritik di depan umum kan gak mungkin,” tuturnya.
Namun, Hasto menyampaikan klarifikasi yang disampaikan Effendi bakal dibawa ke rapat DPP dalam waktu dekat.
Hasto belum bisa menyimpulkan apakah perbuatan Effendi itu melanggar aturan sehingga ada potensi sanksi. Ia hanya menegaskan, nantinya klarifikasi Effendi akan menjadi bahan pertimbangan oleh dewan kehormatan DPP PDIP. “Ini sudah dilakukan suatu klarifikasi, kami akan melaporkan di dalam rapat DPP,” kata dia.
Adapun dalam konferensi pers itu, Hasto juga didampingi oleh Effendi dan Ketua DPP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun. Effendi sebelumnya tiba di DPP PDIP pukul 12.54 WIB. Dengan demikian, klarifikasi dilakukan sekitar 80 menit.
EDITOR: Adi Kurniawan
(RuPol)