Ani mengungkapkan, penjualan sapi kurban jelang Iduladha 2023 ini memang sangat menurun jika dibandingkan dengan tahun 2022. Penurunannya dirasakan sangat drastis.
RUANGPOLITIK.COM —Momen Iduladha biasanya menjadi berkah tersendiri bagi pedagang sapi kurban. Namun, hal itu tidak terjadi pada pedagang hewan kurban di Kabupaten Tangerang, Banten.
Pedagang hewan kurban mengaku penjualan sapi kurban jelang Iduladha 2023 menurun hingga 80%. Merebaknya penyakit Lumpy Skins Diasease (LSD) atau penyakit Lato-lato menjadi salah satu faktor menurunnya penjualan sapi kurban.
Pantauan Rupol di salah satu lapak pedagang sapi kurban milik Ani di pinggir Jalan Raya Cikupa, Kabupaten Tangerang, masih terlihat sepi dari pembeli yang berburu hewan kurban.
Ani mengungkapkan, penjualan sapi kurban jelang Iduladha 2023 ini memang sangat menurun jika dibandingkan dengan tahun 2022. Penurunannya dirasakan sangat drastis.
“Turunnya lumayan, H-15 jelang Iduladha 2022 kemarin kita sudah bisa menjual 100 ekor sapi, namun tahun ini baru 20 ekor sapi yang terjual,” ujar Ani, Kemarin.
Mendorong kenaikan penjualan sapi kurban, Nia nekat menurunkan harga jual sapinya mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Hal tersebut dilakukan agar 100 ekor sapi yang dibawanya dari daerah Sumbawa ini habis terjual.
“Kita enggak bisa ambil spekulasi, jadi harganya kita turunkan, agar penjualannya meningkat lagi. Jadi modal yang saya keluarkan untuk pembelian sapi kurban ini minimal bisa kembali meskipun keuntungan yang didapat sedikit,” tukasnya.
Ani menjelaskan, harga jual sapi kurban jelang Iduladha 2023 ini juga mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2022 kemarin. Penurunan harga sapi kurban yang dijual di lapak miliknya mencapai 30%.
“Tahun ini harga jual sapi dengan bobot 230 kilogram hingga 490 kilogram di kisaran 15 juta sampai 27 juta, sedangkan tahun 2022 itu harganya berada di kisaran 17 juta sampai 30 juta, yah ada penurunan tahun ini,” jelasnya.
Menurut Ani, merebaknya penyakit Lumpy Skins Diasease (LSD) atau penyakit Lato-lato diduga menjadi salah satu faktor yang membuat penjualan sapi kurban dan harga sapi kurban jelang Idul Adha tahun 2023 ini menurun.
“Bisa jadi karena ada penyakit Lumpy Skins Diasease (LSD) atau penyakit Lato-lato. Soalnya 15 hari jualan disini baru puluhan ekor sapi saya jual, biasanya sudah lebih dari itu, bahkan sampai 100 ekor sapi sudah terjual,” pungkasnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)