Dia juga mengklarifikasi sikap Richard Theodore di dalam video yang tidak terdengar mengucapkan terima kasih kepada pemilik warung. Dia justru langsung pergi setelah mengambil ponsel yang tertinggal di warung.
RUANGPOLITIK.COM —Pembuat konten ‘tes kejujuran orang NTT’ memberikan klarifikasi dan meminta maaf setelah videonya viral dan mendapat kritikan dari banyak pihak. Namun, permintaan maaf itu tidak ditujukan kepada pemilik warung yang telah dijadikan bahan konten.
Melalui unggahan di media sosial, Donny Ramadhan selaku pembuat dan pengunggah konten meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Dia meminta maaf jika video yang dibuatnya jutsru menimbulkan kesalahpahaman bagi netizen.
“Semoga atas kesalahpahaman yang menimbulkan kegaduhan ini, tidak menghalangi niat baik kami dan teman-teman semua untuk terus membantu anak-anak NTT, korban badai Seroja, untuk memiliki sekolah baru yang aman,” tuturnya, Rabu 14 Juni 2023.
“Karena bagaimanapun juga, tujuan niat baik kami datang untuk membantu pembangunan sekolah, tidak ada niat-niat lain,” ucap Donny Ramadhan.
Dia juga mengklarifikasi sikap Richard Theodore di dalam video yang tidak terdengar mengucapkan terima kasih kepada pemilik warung. Dia justru langsung pergi setelah mengambil ponsel yang tertinggal di warung.
“Buat teman-teman yang menyayangkan sikap bang Richard soal terima kasih, aku punya video sebenarnya bang Richard itu ngomong makasih ketika dia pergi tapi memang suaranya nggak kedengeran,” ujar Donny Ramadhan.
“Ini aku mau minta maaf, dan semoga ini jadi pelajaran buat aku juga untuk lebih hati-hati dan aware dalam membuat video atau konten. Sekian aja, terima kasih,” katanya menambahkan.
Akan tetapi, permintaan maaf dan klarifikasi tersebut dinilai masih kurang oleh netizen. Apalagi, Donny Ramadhan sebagai pembuat konten hanya terkesan membenarkan apa yang dilakukan di video tersebut.
Mereka juga meminta agar Richard Theodore ikut menyampaikan permintaan maaf. Pasalnya, apa yang diucapkan di video sebelumnya dinilai kurang pantas meski jika tujuannya hanya bercanda.
“Bentar, 1. Yang klarifikasi kok ente doang? 2. ‘Masih terletak di toples’, tapi di akhir video kok berani buat kesimpulan bapaknya gak jujur karena gak ngejar kalian, 3. dengan ente upload itu udah konten. konten yang kalian anggap ‘bercanda’ ngerendahin masyarakat kecil tanpa sensor. 4. Ente mo capek mau apa kek bukan alasan, 5. klarifikasi ente malah terkesan lebih fokus ngelindungi si duta kejujuran. Mungkin boleh direvisi lagi KONTEN klarifikasinya,” tutur akun @i*hah**.
“Halo kak..terima kasih untuk kegiatan sosial di NTT. Kalimat ‘ORANG NTT JUJUR ATAU TIDAK’ semacam menggeneralisasikan orang NTT negatif. NTT luas, NTT akronim sebuah provinsi. NTT bukan soal kepribadian seseorang tapi seluruh orang yang lahir besar dan begitu mencintai tanah kelahirannya,” ujar akun @se**inceimel**nubaton**.
“Ini bukan permintaan maaf, tapi video yang berisi pembenaran diri atas tindakan yang sudah jelas salah,” kata akun @ri**a_a*iyan**.
“Kenapa elu yang klarifikasi? Mana tu si paling jujur? Suruh dia lah yang klarifikasi bukan elu. Kalau emang HP-nya udah kembali kenapa dia harus bilang bapaknya ga lulus tes kejujuran?? Tulus bantu warga NTT tapi ga ngehargai orang yang tua di sana, gimana konsepnya?” ucap akun @ang**reware**_.
“Mas @donnyra dan bang Rich minta maaf langsung dengan Bapa di warungnya ya. Bang Richnya harus minta maaf ke orang-orang NTT karena dia mention kami. Orang Flobamora ramah & pemaaf kok tapi jangan diulangi lagi ya. Bahaya banget sikap seperti itu, untung gak didengar orang setempat dan tersinggung, bukan cuma ngegebukin tapi bisa disambit parang,” kata akun @ho*eyli**.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)