Dalam lawatannya ini, Presiden Abbas juga akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang.
RUANGPOLITIK.COM —Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dikabarkan tiba di Beijing pada Selasa, 13 Juni 20123. Kedatangan Abbas ini terjadi pada saat China mengumumkan kesiapannya untuk membantu memfasilitasi pembicaraan damai antara Israel dan Palestina.
Menurut laporan kantor berita Palestina Wafa, Abbas dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping selama kunjungannya tersebut.
Kedua pemimpin tersebut diharapkan untuk bertukar padangan soal perkembangan terbaru di Palestina.
Selain itu, Abbas dan Xi Jinping akan membahas isu-isu internasional yang menjadi tujuan bersama.
Dalam lawatannya ini, Presiden Abbas juga akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang.
Sebelumnya, pekan lalu, juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin menyatakan bahwa pemimpin Palestina itu adalah sahabat lama dan baik dari rakyat Tiongkok.
Menurutnya China selalu berupaya mendukung Palestina guna memulihkan hak nasional mereka.
“China selalu dengan tegas mendukung upaya rakyat Palestina dalam memulihkan hak-hak nasional yang sah bagi mereka,” katanya sebagaimana dilansir Pikiran-rakyat.com dari Al Arabiya pada Selasa, 13 Juni 2023.
Selama ini, Beijing telah berupaya meningkatkan hubungannya dengan Timur Tengah, mencoba menantang pengaruh yang telah lama dimiliki Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut, tindakan ini telah menimbulkan kegelisahan di Gedung Putih.
Pada Desember 2022, Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan ke Arab Saudi sebagai bagian dari upayanya untuk menjalin hubungan dengan negara-negara di Jazirah Arab.
Selama kunjungannya tersebut, ia juga bertemu dengan Mahmoud Abbas dan berjanji untuk bekerja sama mencari solusi yang awal, adil, dan tahan lama terkait masalah Palestina.
Di lain pihak, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita negara China Xinhua yang diterbitkan minggu ini, pejabat Palestina Abbas Zaki menyambut gembira saat China terlibat aktif dalam urusan Timur Tengah.
“Saya merasa sangat gembira melihat China semakin terlibat dalam urusan Timur Tengah setelah diadakannya KTT China-Arab tahun lalu,” ujarnya menambahkan.
Dalam wawancara tersebut, Abbas Zaki menyampaikan apresiasi atas komitmen China dalam mendukung upaya perdamaian dan penyelesaian masalah Palestina.
Sementara itu, selama perjalanan ke Riyadh pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menekankan bahwa Arab Saudi tidak dihadapkan pada pilihan antara Washington dan Beijing.
Dengan nada yang damai, ia mengungkapkan keinginan untuk meredakan ketegangan dengan sekutu lama tersebut.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)