Walakin, wakil ketua DPR itu tidak memberikan alasan Golkar tidak akan mendukung PDIP. “Ya, keyakinan. Namanya juga yakin,” ucap Cak Imin
RUANGPOLITIK.COM —Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) meyakini Partai Golkar tidak akan bergabung dengan PDIP di Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Cak Imin merespons wacana bergabungnya ‘partai kuning’ dengan PDI Perjuangan untuk mengusung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
“Saya yakin Golkar tidak akan dukung PDIP. Saya yakin,” ujar Cak Imin di kediaman Wakil Presiden (Wapres) RI ke-11 Boediono di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5).
Walakin, wakil ketua DPR itu tidak memberikan alasan Golkar tidak akan mendukung PDIP. “Ya, keyakinan. Namanya juga yakin,” ucap Cak Imin.
PKB dan Golkar sebelumnya sepakat membangun koalisi inti guna membentuk kerja sama partai yang lebih besar.
Cak Imin mengekalim tiap hari berkomunikasi dengan elite Golkar terkait koalisi besar itu, termasuk soal pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. “Ya, kami lagi proses terus, dinamis ya. Nanti moga-moga Juni akhir ada kristalisasi,” tuturnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani sebelumnya memberi sinyal bahwa partai berwarna kuning akan bergabung dengan koalisi pengusung Ganjar Pranowo.
Hal itu disampaikan Puan saat bersama Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad seusai Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (16/5). “Pakai baju kuning,” celetuk Dasco yang berdiri di samping Puan, ketika disinggung awak media terkait adakah partai lain yang ingin dipikat.
Namun, Puan enggan menjelaskan lebih jauh tentang partai kuning tersebut. Sebab, sejumlah parpol punya unsur kuning, seperti Golkar, Gerindra, Hanura dan lainnya.
“Bisa semua, memang begitulah namanya strategi, rahasia ya, tidak boleh dikasih tahu, tetapi seperti Pak Dasco bilang hari ini, kuning,” ujar Puan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar Lodewijk F Paulus pun mengakui parpolnya masih menjalin silaturahmi dan komunikasi dengan PDI Perjuangan. “Justru itu kami masih silaturahmi. Ini lagi jalan baru mau ngobrol habis ini,” kata Lodewijk.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)