Sumy Hastry Purwanti mengungkapkan sudah mengantongi waktu kematian korban. Namun, hal itu juga tampak ‘tak banyak membantu’ Polisi untuk mengungkap kasus Subang
RUANGPOLITIK.COM —Tim Ahli Forensik Polri, dr Sumy Hastry Purwanti mengaku angkat tangan dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. Pasalnya, meski sudah 2 tahun berlalu, masih belum ada sosok yang ditetapkan sebagai tersangka.
Dia pun menuturkan kerap jadi bulan-bulanan netizen yang meminta kejelasan mengenai kasus Subang tersebut. Namun, dia tidak tahu harus bagaimana, karena semua alat bukti dan hasil autopsi sudah diserahkan.
Dibukanya kembali kasus Subang itu berawal saat Deddy Corbuzier menanyakan kasus apa yang membuatnya sampai angkat tangan. Dari situ, Sumy Hastry Purwanti pun blak-blakan membahas Kasus pembunuhan Tuti dan Amel tersebut.
“Kasus Subang, saya dikejar netizen loh untuk kasus Subang yang tahun 2021 tuh, 18 Agustus,” tuturnya dalam podcast yang tayang 10 Mei 2023.
“(Kenapa?) Ya belum ditangkap pelakunya, belum ada, padahal saya udah autopsi kedua. Saya udah jelaskan, udah paparan, udah kasih clue-clue-nya, tapi ya belum ada tersangka sampai sekarang,” katanya.
“Kalau sebagai dunia di pekerjaan saya untuk menyajikan data, alat bukti, udah selesai, tapi saya gemes ya. Padahal menurut saya itu bisa,” ujar Sumy Hastry Purwanti menambahkan.
Tidak hanya melakukan autopsi sebanyak 2 kali terhadap Tuti dan Amel, dia mengaku telah melakukan tes kecocokan DNA untuk menemukan pelaku. Namun, sampai saat ini kasus tersebut belum juga terungkap.
“Kita main DNA, DNA-nya udah (diambil) tapi nggak ada yang cocok. Kalau nggak ada yang cocok, kita cari dari DNA yang saksi-saksi itu, ternyata dari saksi-saksi itu juga nggak ada yang cocok,” tutur Sumy Hastry Purwanti.
“Kita tarik lah garis keturunan ibu, itu siapa yang tahu ada yang cocok nggak? ternyata belum dikerjakan,” ucapnya menambahkan.
Selain itu, Sumy Hastry Purwanti mengungkapkan sudah mengantongi waktu kematian korban. Namun, hal itu juga tampak ‘tak banyak membantu’ Polisi untuk mengungkap kasus Subang.
“Terus saya bilang ‘saya punya jam kematian loh’, jam kematian dia dibunuh, memang jelas dia dibunuh kan karena saya kan autopsi, olah TKP,” ujarnya.
“Jam segini sampai jam, ini bukan sesuai visum yang saya tulis, pokoknya saya ngomong jam kematian. Ibu Tuti dibunuh jam 2.00 WIB sampai jam 4.00 WIB, Amel jam 4.00 WIB sampai jam 6.00 WIB,” tuturnya.
“Saya bermain dong, di jam itu handphone siapa yang online, ambil lah DNA-nya. Kita di TKP sudah ada 2 DNA yang kita duga
Dia pun mengisyaratkan lambannya penanganan kasus Subang tersebut. Namun, hal itu tidak disampaikan secara gamblang, melainkan ‘mengiyakan’ pernyataan Deddy Corbuzier.
“Berarti lamban dong?” ucap Deddy Corbuzier.
“Gua gak ngomong, gak apa-apalah aku dipindah ke kamar mayat lagi,” ujar Sumy Hastry Purwanti menimpali.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)