Dilansir dari The Independent, dalam tulisan Jonathan Dimbleby di The Times, ia menilai Charles tidak mencoba membuat orang lain kagum padanya
RUANGPOLITIK.COM —Jonathan Dimbleby, seorang presenter yang sudah menggarap beberapa film dokumenter mengenai Raja Charles III selama 30 tahun terakhir, memaparkan perbedaan utama antara sang penguasa baru dengan mendiang ibunya, Ratu Elizabeth II.
Diketahui, film dokumenter garapan Dimbleby tentang sang raja di antaranya Charles: The Private Man, the Public Role (1994) dan Charles, the Monarch and the Man (2022).
Dilansir dari The Independent, dalam tulisan Jonathan Dimbleby di The Times, ia menilai Charles tidak mencoba membuat orang lain kagum padanya.
“Ia menghargai kenangan mendiang ibunya, tapi mereka punya karakter yang berbeda. Jika ciri has ratu adalah ketenangannya, maka ciri khas Charles adalah keluwesannya. Dia tidak kaku dan mudah didekati orang,” ujar Dimbleby.
Raja Charles memiliki bakat langka yang bisa membuat orang lain merasa bahwa dia menarik, lanjut Dimbleby.
“Ketika dia tersenyum dan tertawa, Anda bisa melihat kesungguhannya. Itu tidak bisa dipalsukan di depan umum,” ucap pria yang juga berprofesi sebagai wartawan tersebut.
Meski begitu, sang raja tak lepas dari kekurangan seperti manusia pada umumnya. Tapi Dimbleby menilai Charles memiliki ketabahan yang kuat dan itu tak lepas dari peran Camilla yang mendampinginya selama 18 tahun terakhir.
“Apakah ia terkadang murung? Putus asa? Apakah dia bisa tersinggung dan kehilangan kesabaran? Tentu saja,” katanya.
Dimbleby menggambarkan Camilla sebagai sosok yang mampu memahami Charles lebih dari siapapun. Camilla juga membawa kebahagiaan dan kepuasan dalam hidupnya, seperti obat bagi jiwanya yang dulu bermasalah, sang biografer mengungkapkan.
“Camilla adalah cinta terbesar dalam hidupnya, perisai, penasehat, sekaligus sumber dari banyak kebijaksanaan dalam hidup Charles,” ujar Dimbleby .
Raja Charles III dan Permaisuri Camilla akan dinobatkan bersamaan pada Sabtu, 6 Mei 2023 hari ini di gereja Westminster Abbey. Penobatan ini merupakan yang pertama di Inggris sejak mendiang Ratu Elizabeth pada 1953.
Setelah prosesi sakral pemahkotaan selesai, raja dan permaisuri akan kembali ke istana Buckingham dalam arak-arakan besar dan menyapa kerumunan dari balkon istana bersama anggota aktif keluarga kerajaan lainnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)