Surat tertulis yang beredar di media sosial, kata dia, juga belum terverifikasi benar atau tidaknya karena MUI belum mengenali pelaku
RUANGPOLITIK.COM —Penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jakarta Pusat yang dilakukan oleh pria berinisial M (60) menjadi perhatian publik baru-baru ini. Motif sementara penembakan tersebut yakni karena ingin diakui sebagai wakil nabi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Hengki Haryadi, mengatakan bahwa motif sementara itu dikaitkan dengan sejarah tersangka serta alat bukti yang dimiliki pelaku.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Lampung dan kami sudah lihat sejarahnya dari tersangka ini. Memang dari alat bukti yang ada tulisan-tulisan, yang pertama motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi,” katanya saat konferensi pers di Polsek Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 2 Mei 2023.
“Surat terakhir yang kami terima sudah dari 2022, intinya ada seseorang bernama Mustofa dari Lampung. Dia meminta ketua MUI yang merepresentasikan pewaris nabi untuk mempersatukan umat,” kata Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Ni’am Sholeh.
Dia juga belum yakin apakah sosok yang melakukan penembakan di kantor MUI adalah benar Mustofa si pengirim surat tersebut.
Surat tertulis yang beredar di media sosial, kata dia, juga belum terverifikasi benar atau tidaknya karena MUI belum mengenali pelaku.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)