Anshori pun membenarkan adanya puluhan jemaah yang menggelar Sholat Ied lebih awal. Jemaah Al Muhdhor melaksanan sholat Ied di Masjid Nur Muhammad
RUANGPOLITIK.COM —Polisi mengungkapkan alasan mengapa jemaah Al Muhdhor di Tulungagung, Jawa Timur, menggelar sholat Ied lebih awal. Mereka menuturkan, para jemaah memiliki perhitungan tersendiri dalam menentukan Ramadhan dan Syawal, termasuk pada 2023 ini.
“Mereka memiliki perhitungan sendiri dalam menjalankan ibadah puasa,” kata Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto melalui Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Anshori, Rabu, 19 April 2023.
Jemaah Al Muhdhor di Desa Wates, Kecamaran Sumbergempol, merayakan Lebaran dan melaksanakan sholat Ied pada Rabu, 19 April 2023. Proses Sholat Ied tersebut diamankan oleh Polres Tulungagung, Polda Jatim melalui jajarannya di Polsek Sumbergempol.
Aparat mengamankan puluhan anggota jemaah Al Muhdhor yang melaksanakan Sholat Ied pada Rabu, 19 April 2023 pagi. Ibadah Sholat Ied dilakukan para jemaah, setelah sebelumnya menjalankan ibadah puasa selama 30 hari. Jemaah Al Muhdhor juga memulai ibadah puasa 2 hari lebih awal dari ketetapan pemerintah.
Anshori pun membenarkan adanya puluhan jemaah yang menggelar Sholat Ied lebih awal. Jemaah Al Muhdhor melaksanan sholat Ied di Masjid Nur Muhammad.
“Guna memberikan rasa aman selama jalannya ibadah, Polres Tulungagung mengamankan pelaksanaan salat Id jamaah Al Muhdor yang beranggotakan 65 jemaah,” tutur Anshori.
“Seperti sholat Ied pada umumnya, jemaah juga mendengarkan rangkaian khotbah,” ujarnya.
“Pelaksanaan sholat Ied berlangsung lancar tanpa ada kendala,” ucapnya menambahkan.
Pelaksanaan Sholat Ied digelar tanpa pengeras suara luar untuk mengumandangkan takbir di dalam masjid, sebagai tanda jatuhnya 1 syawal 1444 H. Selanjutnya, jemaah juga bersalaman untuk saling memaafkan, seperti jemaah muslim lainnya.
Selain itu, sejumlah jemaah juga melakukan ziarah ke makam yang berada di belakang masjid. “Jemaah ini memulai puasa dua hari lebih awal dan hari rayanya juga lebih awal,” kata Anshori.
Menurutnya, pelaksanaan sholat Ied lebih awal menjadi tradisi bagi jemaah Al Muhdor. Mereka diketahui memiliki perhitungan tersendiri untuk menentukan awal bulan Ramadhan dan Syawal.
Meskipun begitu, tidak ada gejolak di masyarakat sekitar. Mereka saling menghormati dan tidak pernah mempermasalahkan keyakinan yang dimiliki Al Muhdhor.
“Ini sudah menjadi tradisi sejak dulu dan tidak ada gejolak di masyarakat,” ujar Anshori.
Penetapan Lebaran 2023
Seperti tahun-tahun sebelumnya, penentuan 1 Syawal itu akan ditentukan Pemerintah Indonesia melalui sidang isbat. Nantinya, Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat pada Kamis, 20 April 2023 di Auditorium H.M. Rasjidi Kantor Kemenag RI di Jakarta.
“Kemenag akan menyelenggarakan sidang isbat tanggal 20 April 2023,” kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, dikutip pada Jumat, 14 April 2023.
Penyelenggaraan sidang isbat digelar dengan mengundang sejumlah pihak, di antaranya adalah Komisi VIII DPR RI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), perwakilan ormas-ormas Islam, dan perwakilan duta besar negara sahabat. Pada hari yang sama, Kementerian Agama juga menggelar pemantauan (rukyatul) hilal untuk penentuan awal Syawal 1444 Hijriah di 123 titik lokasi di seluruh wilayah di Indonesia.
Muhammadiyah diketahui telah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah yang jatuh pada 21 April 2023. Penetapan itu pun berdasarkan pada kriteria wujudul hilal.
Terkait dengan 1 Syawal 1444 Hijriah tersebut, Zainut pun mengatakan bahwa ada potensi jika penetapan Hari Raya Idul Fitri antara Pemerintah Indonesia dengan Muhammadiyah pun berbeda. Potensi perbedaan itu didasarkan pada perhitungan astronomi, yang mana posisi hilal masih di bawah ufuk.
Meski demikian, Zainut meminta perbedaan Hari Raya Idul Fitri tidak dijadikan sebagai faktor perpecahan bangsa Indonesia. Ia berpesan agar masyarakat saling menghormati satu sama lain.
“Untuk itu kami mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan, persaudaraan, hormati, dan saling memuliakan,” ujarnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)