RUANGPOLITIK.COM — Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menegaskan pihaknya tak masalah soal wacana koalisi besar yang mencuat jelang Pilpres 2024. Hanya saja, PKB tetap memberikan catatan terkait wacana dimaksud.
“Salah satunya dari pakta itu adalah memperluas partai-partai koalisi yang ada. Tentu PKB dan Gerindra di dalam pakta koalisi berkepentingan untuk memperluas partai-partai yang akan bergabung di KKIR,” kata Jazilul, Rabu (19/4/2023).
Jazilul mengungkapkan, komunikasi telah dibangun antara partai-partai di KIB berikut ketua umum partai di KKIR. Dari sana, mencuat soal wacana koalisi besar.
“Kemudian munculah wacana koalisi besar. Bagi PKB tidak ada masalah jika itu adalah bagian dari perluasan kerja sama politik Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya,” ujar Jazilul.
Hanya saja Jazilul menerangkan, partai yang hendak bergabung mesti patuh pada pakta koalisi pihaknya, dalam hal ini PKB dan Gerindra. Hal itu selama koalisi belum bubar.
“Kecuali KKIR bubar, sehingga lima poin yang disepakati bersama PKB dan Gerindra sudah tidak berlaku lagi,” jelasnya.
Jazilul menambahkan, dalam poin kelima pakta koalisi PKB-Gerindra menyatakan tetap terbuka peluang partai lainnya bergabung.
“Jadi sepanjang ini apa yang dilakukan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin adalah bagian dari memperluas jangkauan partai-partai yang tergabung di KKIR,” ucap Jazilul.
“Secara visi saya yakin sama dengan visi yang selama ini diemban PDIP. Tinggal memang bagaimana nanti membuat formula untuk agar koalisi yang akan dibentuk ini memiliki format dan arah yang jelas dan bisa mengambil keputusan yang semuanya sama-sama enak,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)