RUANGPOLITIK.COM — Kedekatan Presiden Jokowi dengan masyarakat sangat terlihat dari rajinnya melakukan blusukan ke beberapa daerah bersama para menteri. Bahkan jelang laga Pilpres 2024, intensitasnya semakin kuat yang memantik tanya publik seolah Jokowi memberikan dukungan kepada kandidat yang diajaknya blusukan.
Belakangan ini nama Erick Thohir dan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono juga masuk dalam lingkaran Jokowi yang diajak blusukan dan tentunya ini tak bisa dianggap biasa mengingat banyak nama menteri yang berada di kabinet Jokowi-Maaruf Amin.
Menurut pengamat politik Ujang Komarudin kepada RuPol, Sabtu (15/4/2023) mengatakan secara tersirat Jokowi ingin memperlihatkan sosok menteri yang terdekat dengannya.
“Ada beberapa nama yang sering diajak Jokowi blusukan mulai dari Puan Maharani, Ganjar, Prabowo, Erick Thohir dan Mardiono yang diajak keliling blusukan bertemu dengan rakyat. Jokowi mengajak orang-orang terdekatnya sama-sama turun melihat situasi,” ungkap Ujang.
Ia juga menyebut bahwa sebelumnya Jokowi getol sekali membawa Ganjar kemana-mana namun karena rasa kecewa ikut-ikutan tolak Timnas Israel ini membuat Jokowi kesal.
“Telah menampar Jokowi. Tentunya Jokowi marah dengan situasi ini,” ungkapnya.
“Secara politik saya lihat adanya keadilan
diajak ke daerah blusukan bertemu bersama rakyat. Makna tersiratnya mereka istilahnya semua orang Jokowi yang diajak adalah pihak-pihak yang merapat ke Jokowi pihak yang merapat ke Jokowi semua punya kepentingan yang sama,” jelas Ujang.
Untuk posisi Erick Thohir yang notabene sebagai Menteri BUMN dan Mardiono sebagai petinggi parpol, Ujang melihat ini sarat dengan kepentingan terutama untuk Pilpres 2024.
“Erick dan Mardiono adalah bagian dari pada orang-orang Jokowi yang kepentingannya sama. Erick Thohir punya keinginan untuk menjadi cawapres. Mardiono juga sama. Apalagi berada di KIB yang harus ikut arahannya Jokowi,” ucapnya.
Sementara itu, santer berembus kabar jika PPP akan hengkang dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang jelas didalamnya ada PAN dan Golkar. Mengingat faktor kedekatan Mardiono dengan Jokowi, Ujang melihat keluar atau tetap PPP berada didalam lingkaran KIB itu semua pasti sudah ada ketentuan dari Jokowi.
“Kunci gemboknya ada di Jokowi
seandainya PPP ada di KIB misalnya itu karena keinginan Jokowi. Misalkan keluar ada srategi tertentu yang sedang dirancang Jokowi. Ini bagian dari srategi saja yang kita tidak tahu,” jelas dosen Universitas Al-Azhar Indonesia ini.
Karena itu melihat situasi politik yang ada saat ini, Ujang melihat kecil kemungkinan jika PPP memiliki keinginan bergabung atau keluar murni atas kepentingan partai.
“Mau keluar atau tidak PPP dari KIB atas saran dan arahan Jokowi. Jika bukan karena dukungan dan arahan Jokowi rasanya tidak mungkin. Atau jokowi sedang mempersiapkan rencana lain tergantung suasana nanti. Jokowi ada rencana kelihatan dan ada yang tidak terbaca soal dinamika politik. Skema rencana lain itu ya bisa saja,” pungkasnya. (IY)
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)