• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home RuangPemilu

Gaduh! Koalisi Besar Belum Terbentuk, Efriza: Golkar dan PDIP Mulai Panas Rebutan Kue

by Rupol
14 April 2023
in RuangPemilu
433 23
Gaduh! Koalisi Besar Belum Terbentuk, Efriza: Golkar dan PDIP Mulai Panas Rebutan Kue
488
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RUANGPOLITIK.COM — Koalisi besar merupakan gabungan partai-partai pendukung Presiden Joko Widodo. Saat ini sudah ada lima partai yang menginisiasi yaitu Golkar, Gerindra, PKB, PAN dan PPP. Hanya PDIP partai pemerintah yang belum membentuk dan bergabung dengan koalisi manapun.

Namun, langkah koalisi gemuk gabungan KIB dan KKIR disinyalir takkan mulus. Bagaimana tidak, isu akan bergabungnya PDIP ke Koalisi Besar ini mulai membuat panas Golkar karena akan coba mengambil kue capres yang notabene disanggah oleh PDIP.

RelatedPosts

Anies Baswedan: Majukan Kampung Tanpa Menggusur

TKN Fanta Gelar Nobar Pilpres Bareng Relawan

TKN Optimis Suara Swing Voters Berlabuh ke Prabowo

“Saya tidak ngerti, PDI ini 20 persen thresholdnya lolos. Bukan ngotot mengotot, kita ini bisa nyalonkan. Jadi saya menghargai untuk koalisi besar mau nyalonkan segera saja nyalonkan, deklarasi, jangan banyak ngomong,” ujar Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Hal ini direspon positif oleh pengamat politik Efriza dari Citra Intitute. Bahwa hubungan PDIP dengan KKIR masih aman.

“Ketika Koalisi Pendukung Pemerintah masih terbelah menjadi dua yakni KKIR dan KIB ini amat menguntungkan bagi PDIP, tak akan ada konflik dengan KKIR dan Gerindra. KIB + PDIP dapat dibentuk seperti telah lama diwacanakan,” ungkapnya kepada RuPol, Jumat (14/42023).

Ia melihat wajar jika Golkar dilema dengan KIB yang tak ada aksi nyatanya di pilpres ini.

“Tetapi, KIB utamanya Golkar disinyalir jenuh, yang amat khawatir tentu saja Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum sebab dirinya akan dirongrong oleh internal Golkar jika KIB tak ada pergerakan apalagi jika kans Airlangga tertutup sebagai cawapres. KIB juga jenuh menunggu kepastian dari PDIP akan memajukan Ganjar Pranowo, ditengah situasi menunggu tersebut, disinyalir Jokowi bersama Ketua-ketua Umum berpikir untuk apa koalisi pemerintah di pecah dua mending dijadikan satu saja KKIR dan KIB bersatu dalam Koalisi Besar,” urainya.

Ternyata PDIP mulai risih, gelisah dengan rencana itu. Megawati juga ditenggarai tak dapat tidur nyenyak karena keinginannya tidak bulat lagi didukung utamanya oleh Jokowi yang selalu dianggapnya hanya “Petugas Partai” nya saja.

Sementara itu, Efriza melihat PDIP juga tak lagi mengedepankan egonya terutama ingin masuk barisan koalisi yang selama ini masih enggan dilakukan PDIP.

“Benar saja, PDIP mulai panik, juga kesal, tampak dari lemparan isu Megawati sudah memberikan sinyal mendukung Ganjar Pranowo. PDIP juga menunjukkan tak lagi “busung dada” sudah mulai bersuara ingin berkoalisi dan minta diajak.

Namun, gerak politik dari PDIP lebih keras malah ternyata juga menganggu, karena PDIP ingin meruntuhkan kesolidan partai-partai dalam koalisi,” jelasnya.
.
Sebab sulit bagi PDIP menjadi nomor dua kadernya karena sebagai peraih suara terbanyak, juga janggal peraih suara kedua Gerindra malah Prabowo capresnya, ini terbolak-balik. Golkar dan Airlangga telah memahami tak memungkinkannya koalisi Gerindra-PDIP, karena itulah duet Prabowo-Airlangga mengapung.

Sayangnya, PDIP yang diyakini tidak akan bergabung dalam koalisi besar, ternyata disinyalir PDIP akan menggembosi agar impian Jokowi membangun koalisi besar sirna. Jika impian Jokowi dapat digagalkan ini menunjukkan Megawati dan PDIP lagi-lagi berhasil memupus impian Jokowi.

“Tentu saja pupusnya impian Jokowi juga akan membuat Prabowo badmood karena peluangnya mengecil, Prabowo sudah membayangkan sebagai “raksasa” koalisi, malah ternyata hanya sekadar bangunan koalisi yang memenuhi Presidential Threshold semata,” jelas Efriza.

Sisi lain, tentunya akan membuat Golkar dilema akan tetap bersama kawan-kawan KIB, atau malah bergabung dengan KKIR tetapi dengan potensi Airlangga diusung sebagai cawapres juga menyusut drastis.

Golkar dan Airlangga merasa jika Koalisi Besar minus PDIP, maka dari semua ketua umum Golkar dan Airlangga yang pantas, meski elektabilitasnya Airlangga kecil. Sebab, Golkar peraih suara ketiga, dan Airlangga merupakan bagian dari orang-orang kepercayaan Presiden Jokowi. Andai saja, Koalisi Besar terjadi, bayangan Golkar persentase kemenangannya tinggi, minimal menghadirkan gengsi yang tinggi karena paket pasangan ini diusung oleh banyak partai.

“Sayangnya, PDIP ternyata malah berusaha mengergajinya, Golkar juga berhasil dibuat galau, akan memilih bersama PPP dan PAN sebagai bagian KIB, koalisi yang pertama terbentuk yang digembar-gemborkan paling siap di Pilpres, ternyata oh ternyata malah paling rapuh,”

Efriza melihat, PDIP memang disinyalir akan merapuhkan KIB dengan menarik PPP dan PAN, juga memungkinkan merapuhkan KKIR dengan menarik PKB meski potensinya kecil, jika seperti itu artinya bangunan Koalisi jika mengusung Prabowo-Airlangga tidaklah menarik bagi pemilih, karena ada drama konflik di dalam dengan larinya barisan inti koalisi, juga terjadinya perubahan anggota koalisi, dan koalisi dinilai tidak solid.

“Situasi ini malah merugikan pasangan Prabowo-Airlangga dapat saja malah yang terjadi jika dipaksakan raupan suaranya amat kecil dibandingkan koalisi KPP dan Koalisi PDIP (bersama PAN, PPP, dan PKB), ini tentu saja akan memalukan partai suara kedua dan ketiga berkoalisi malah raupan suara di Pilpres hanya minimalis,” tukasnya.

Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)

Previous Post

Akui Tak Pernah Nyatakan Ganjar Capres PDIP, FX Rudy Siap Lapor ke Dewan Pers

Next Post

Pengamat: PPP Dapat ‘Efek Ekor Jas’ Jika Usung Erick Thohir

Rupol

Next Post
Pengamat: PPP Dapat ‘Efek Ekor Jas’ Jika Usung Erick Thohir

Pengamat: PPP Dapat 'Efek Ekor Jas' Jika Usung Erick Thohir

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil/Ist

Tegas! Tak Tuntaskan Kasus Brigadir J, KP3 Desak Kapolda Metro Jaya Mundur

3 tahun ago
Habib Umar Alhamid/Ist

Puji Kepemimpinan SBY, Habib Umar Alhamid: Jangan Ada Lagi Petugas Partai Pimpin Negeri Ini

2 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

2 tahun ago
Tiga pasang capres-cawapres versi menggemaskan/Instagram Farisalmn

Ujang Komarudin: Nomor Urut Mudahkan Sosialisasi Bukan Naikkan Elektabilitas

2 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In