RUANGPOLITIK.COM — Warga daerah Bukittinggi, Sumatera Barat dibuat kaget dengan gempa yang datang secara tiba-tiba, Sabtu (8/4) pukul 12.21 WIB. Gempa tektonik itu menyebabkan longsor di tebing objek wisata Ngarai Sianok, Nagari Sianok Anam Suku, Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam Sumatera Barat Bukittinggi.
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengatakan episenter gempa bumi terletak pada jarak 9 kilo meter arah Barat Laut Bukittinggi, Sumatera Barat pada kedalaman 10 kilo meter.
“Jenisnya gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif segmen Sianok,” katanya, Sabtu (8/4/2023).
Ahadi mengatakan gempa tektonik tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Bukittinggi dengan skala intensitas IV MMI.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ia menambahkan.
Hal ini juga dijelaskan oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Agam Bambang Warsito, Sabtu (8/4/2023).
“Pasca gempa yang terjadi pada pukul 12.21 Wib dan 12.32 Wib, berkekuatan 4,5 SR mengakibatkan longsornya tebing Ngarai Sianok, namun tidak menghambat akses jalan,”ujarnya.
Para pengendara diminta untuk berhati-hati saat melintas di lokasi tersebut.
“Saat ini sudah turun tim untuk membersihkan lokasi tersebut. Kepada pengendara yang melintas di lokasi tersebut kami minta berhati-hati,” katanya.
Sebelumnya diberitakan Warga Bukittinggi Sumatera Barat berhamburan keluar rumah karena gempa yang mengguncang, Sabtu (8/4/2023) siang.
“Gempanya sangat terasa. Semuanya bergetar dan kami melarikan diri keluar rumah agar tidak terimpit jika ada yang runtuh dan jatuh,” Alea warga Bukittinggi, Sabtu (8/4/2023).
Alea mengaku bersyukur tidak ada rumahnya terdampak akibat gempa tersebut.
“Syukurlah gempanya tidak sampai merusak bangunan rumah,” ujarnya. Lebih jauh dikatakan Alea pada Jumat (7/4/2023) malam juga terjadi gempa yang cukup kuat.
“Siang ini merupakan gempa yang kedua kalinya. Malam kemarin juga terjadi gempa. Cuman gempa siang ini agak lama dari gempa semalam,” ujarnya.
Sementara itu Iwan warga Bukittinggi lainnya juga mengatakan kalau getaran gempa terasa cukup kuat.
“Saat hendak mau salat zuhur di masjid. Getaran gempa yang cukup kuat membuat saya bersama jemaah lainnya yang hendak salat lari keluar masjid,” ujarnya.
Longsor yang disebabkan oleh gempa pada objek wisata Ngarai Sianok, pihaknya mengonfirmasi tak ada korban jiwa atas kejadian tersebut, dan aktivitas warga di sekitar sudah kembali normal.
Getaran dirasakan banyak orang di dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi, gerabah pecah. Kemudian di Padang Panjang, Pariaman dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)