RUANGPOLITIK.COM — Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat yang digulirkan oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko kembali bergulir. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan akan siap kembali melawan.
Moeldoko dan eks Sekjen Demokrat versi KLB Jhonny Allen Marbun mengajukan peninjauan kembali atas putusan Mahkamah Agung (MA). Adapun putusan sebelumnya memenangkan pihak AHY.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin, mengaku tidak heran dengan kengototan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang masih terus berupaya melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat yang kini dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Kalau pejuang kan harus ngotot, walaupun dalam kesalahan begitu. Namanya juga politik, tidak mengenal salah benar, adanya menang dan kalah,” kata Ujang dillansir dari TribunNews.
Ujang menilai Moeldoko ingin membuat Demokrat lemah dengan upaya Peninjauan Kembali (PK) terhadap putusan Mahkamah Agung. Tak hanya itu, Moeldoko juga dinilai ingin membuat Koalisi Perubahan ketar-ketir dengan apa yang tengah ditempuhnya.
“Memang ya walaupun salah dengan mengkudeta, karena dia punya kuasa ya gas dan jalan terus. Ngotot ya karena ada peluang dan kesempatan dan kekuasaan yang dia pegang,” kata Ujang.
Lebih lanjut, Ujang juga meyakini Moeldoko tidak mungkin berjuang sendirian dalam perkara ini.
“Pasti ada kelompok dan figur lain yang mendukungnya. Soal siapa yang mendukung, itu masyarakat pasti sudah paham,” kata dia.
Karena itulah, dia menilai desain kudeta Partai Demokrat ini bukan dari Moeldoko semata.
“Ada desain dari barisan yang pernah dikecewakan oleh SBY. Atau kelompok yang pernah dikecewakan Partai Demokrat sehingga ada dalam barisan Moeldoko,” kata Ujang
“Apalagi Moeldoko sedang dalam jabatan KSP, sedang kuat, sedang berkuasa, sedang ada di Istana. Dan politik itu tak bisa dimainkan sendirian, tapi harus sebagai sebuah tim. kalau ingin mengudeta dan mengalahkan partai lain yang harus berjuang bersama-sama dalam sebuah tim,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)