RUANGPOLITIK.COM — Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyebut ada dugaan unsur kesengajaan penenggelaman kapal pekerja migran. Ia juga menyoroti maraknya pengiriman PMI ilegal melalui pelabuhan internasional di Batam.
Hal itu disampaikan Benny usai bertemu dengan Kapolda Kepri Irjen Tabana Bangun dan aktivis kemanusiaan, Romo Paschal saat berkunjung ke Batam.
“Pelabuhan Internasional Batam Center ini kayak negara dalam negara ya. Seolah-olah tidak bisa di sentuh ini ada apa. Begitu juga pelabuhan internasional Harbour Bay,” kata Benny di Batam Kamis (30/3/2023).
Menkopolhukam Mahfud Md menyebut modus seperti itu banyak terjadi. Hal itu diungkapkan Mahfud usai mengisi ‘Kajian Lesehan Ramadhan Bil Jami’ah 1444 H’ di Masjid UIN Sunan Kalijaga, Sabtu (1/4/2023) jelang maghrib.
“Ya bisa jadi, banyak terjadi seperti itu,” kata Mahfud.
Mahfud berpendapat perdagangan manusia merupakan tindakan yang jahat. Bahkan di berbagai belahan dunia kasus kapal pekerja migran yang ditenggelamkan dan pekerja ilegal yang dibuang ke laut banyak terjadi.
“Tindak pidana penjualan orang, tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ada sendiri. Tindak pidana yang juga jahat, di mana orang dikirim ke luar negeri lalu dijadikan budak-budak lalu ditenggelamkan. Kalau sakit dilempar ke laut. Itu kasus seperti itu banyak di dunia ini,” ungkapnya.
Menurut Mahfud, Indonesia sudah mulai terjebak dan meniru modus-modus seperti itu. Dan ini harus segera ditindak.
“Dan Indonesia mulai terjerat atau terjebak ke hal-hal seperti itu di mana kejahatan perdagangan orang itu sudah mulai. Oleh sebab itu ya kita tindak, ada undang-undangnya,” ujarnya.
Mahfud akan memantau langsung ke tempat-tempat yang diduga banyak terjadi pelanggaran pekan depan.
“Oleh sebab itu, hari Rabu depan saya akan ke tempat-tempat tertentu yang diduga banyak melakukan pelanggaran itu,” ucapnya.
Mahfud pun berjanji, pemerintah ke depan akan meningkatkan pengawasan sembari melakukan penegakan hukum.
“Ya kita tegakkan hukum, kita kuatkan pengawasan,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)