RUANGPOLITIK.COM — Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid atau biasa disapa Gus Jazil menegaskan, wacana koalisi besar di Pilpres 2024 sulit terbentuk. PKB, kata dia, pesimistis wacana koalisi besar tersebut bisa terwujud.
“Kalau lihat ukuran objektif saat ini, maka koalisi besar sulit diwujudkan,” ujar Gus Jazil seusai acara rilis survei opini publik bertajuk ‘Peta Kompetisi Menuju Pilpres 2024: Agregasi 78 Survei Dapil’ di Hotel Akmani, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Wacana koalisi besar ini sempat menguat di mana PDIP, Kaolisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Golkar, PAN, dan PPP serta koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bentukan Gerindra-PKB, bergabung menjadi satu koalisi. Anggota koalisi besar ini terdiri partai-partai pendukung pemerintah Jokowi-Ma’ruf selain Nasdem.
Gus Jazil mengatakan, kondisi objektif saat ini menunjukkan ada 3 koalisi, yakni KIB, KIR, dan Koalisi Perubahan yang sedang digodok Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Selain itu, tutur dia, belum ada bakal capres yang memiliki elektabilitas yang dominan.
“Dari sisi survei semua masih share dari sisi elektoral, tidak ada yang dominan, dari komposisi partai, hanya ada satu partai yang bisa calonkan sendiri atau punya golden tiket. maka koalisi besar sulit untuk diwujudkan,” tandasnya.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, Partai Golkar akan bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya ( KIR ). Ia pun memprediksi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan bubar.
“Per hari ini Golkar yang bergabung (ke KIB), saya enggak tahu besok atau menuju ke pendaftaran, tapi per hari ini ada keinginan Airlangga bergabung,” kata Cak Imin, Kamis (30/3/ 2023 ).
Jika Golkar bergabung dengan koalisi PKB-Gerindra, kata Cak Imin, maka KIB sudah otomatis bubar.
“KIB pasti bubar kalau Golkar bergabung dengan KIR,” tegasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)