• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home RuangOpini

PSSI Bisa Apa? Erick Thohir Apa Bisa? FIFA Akhirnya Sepak Mimpi Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

by Rupol
30 Maret 2023
in RuangOpini
493 10
PSSI Bisa Apa? Erick Thohir Apa Bisa? FIFA Akhirnya Sepak Mimpi Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
538
SHARES
1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Yusuf Ibrahim

RUANGPOLITIK.COM – PSSI Bisa Apa? Dipopulerkan oleh program Mata Najwa sejak 2018. Tajuk program itu sempat trending hingga 6 jilid episode karena berani mengulik lingkaran “kebobrokan” kepengurusan PSSI selama ini.

RelatedPosts

Orkestrasi Penguasa Bayangi Pemilu 2024

Putusan MK Final dan Mengikat, Tidak Bisa Dibatalkan MKMK

Kritik Esensial Persempuan Bukan Eksistensial

Ulasan dan nara sumber program bertajuk PSSI Bisa Apa? berkompeten dan menarik. Membuat selalu ditunggu publik sepakbola nasional.

Saking serunya, hingga sempat akan digugat PSSI saat mengangkat kasus pengaturan skor.

Erick Thohir Apa Bisa? Ini bukan bagian dari program Mata Najwa atau program konten lainya di sosial media. Itu adalah pertanyaan penulis, saat melihat Erick Thohir di IG-nya, memasang photo sedang bersiap-siap menuju Doha, Qatar, untuk bertemu President FIFA, Gianni Infantino.

Dengan wajah lelah, sambil menenteng tas ransel dan jaket, Erick terlihat berusaha segar dan tegar. Berjalan menapaki jalur khusus VIP imigrasi bandara.

Padahal dia dilaporkan usai kerja seharian mengurus BUMN dan menyaksikan serta menyemangati Timnas melawan Burgundi di Stadion Patriot, Bekasi.

Luar biasa memang Pak Menteri dan Ketum PSSI yang satu ini. Membuktikan dia pekerja keras yang kurang tidur. Sebagaimana warning-nya kepada para jajaran pimpinan dan Exco PSSI terpilih, agar siap-siap kurang tidur jika dibawah kemepimpinannya.

Selaku Ketum PSSI dan wakil pemerintah Indonesia, tujuan besar Erick bertemu Presiden FIFA adalah melobi agar Indonesia tetap dipercaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, setelah FIFA membatalkan drawing di Bali dan ramai penolakan terhadap Timnas Israel masuk Indonesia oleh beberapa partai politik, ormas, tokoh dan sebagian masyarakat.

Keberangkatannya atas perintah Presiden Jokowi. Itu artinya tugas negara. Tugas yang berat dan tidak main-main. Banyak publik sepakbola nasional yang berharap ia kembali sukses melobi FIFA.

Sebagaimana suksesnya ia meyakinkan FIFA ketika Tragedi Kanjuruhan terjadi, agar jatah Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 jangan diganggu. Sebab Indonesia siap bekerjasama untuk mengatasi tragedi memilukan sekaligus memalukan itu bersama FIFA. Lewat program Transformasi Sepakbola Indonesia!

Namun masalahnya, narasi lobi yang harus Erick sampaikan kepada FIFA kali ini amatlah sensitif. Bukan sekedar meyakinkan FIFA bahwa Indonesia tetap dan sudah siap secara infrastruktur dan kepanitian. Tapi masalah jaminan aman dan terkendalinya kehadiran Timnas Israel bermain di tanah air. Mengingat protes dalam negeri banyak bermunculan di sana-sini.

Mengingat Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. Dimana ada peraturan dan regulasi Indonesia yang melarang segala bentuk aktivitas negara dan orang Israel di tanah air.

Sangat politis! Hingga muncul pertanyaan penulis, Erick Thohir apa bisa?

Bukan meragukan kapasitas dan kompetensi Erick melobi FIFA. Dia orang bola yang kelasnya dunia. Tapi apa bisa Erick meyakinkan dan mempengaruhi FIFA yang “superior”, tetap mengizinkan Indonesia menjadi tuan rumah dengan memberikan “treatment khusus” kepada Israel? Sementara FIFA maunya normal-normal saja karena prinsip dalam olahraga tidak ada dikriminasi. Termasuk dikriminasi politik.

Keputusan politis Indonesia terhadap Israel dalam masalah Palestina, selamanya akan berbuah keputusan politis juga. Mau dipelintir kemanapun tetap judulnya keputusan politik. Itu yang sulit dihidari Indonesia. Itu yang menjadi lubang masalah Erick dalam melobi FIFA.

Erick tentunya sudah dibekali dan dimodali narasi yang terbaik oleh Presiden dan para pembantunya yang lain. Itu pasti. Sebab urusannya bukan cuma sepakbola. Tapi sudah jadi urusan politik antar negara.

Namun ikhtiar dan do’a saja ternyata tidak cukup. Ada musabab ketentuan sebelum Yang Maha Menentukan membungkusnya menjadi takdir.

FIFA akhirnya menyepak mimpi Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepakbola FIFA U-20. Keputusan itu datang setelah Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, melakukan pertemuan dengan Giani Infantino selaku Presiden FIFA di Doha, Qatar, Rabu 29 Maret 2023.

“FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Duia U-20 2023,” demikiam tulis FIFA tegas di laman resminya.

Kecewa, sedih, bingung dan ingin marah itulah yang dirasakan kebanyakan orang yang ingin Indonesia tetap jadi tuan rumah. Mengapa kesudahannya harus seperti ini? Mengapa harus ada “permusuhan” politik yang mengacaukan pesta olahraga sepakbola?

Sementara bagi mereka yang menolak kehadiran Israel, mereka memang tidak bertepuk tangan. Tidak mensyukuri keputusan FIFA dan kegagalan Erick Thohir melobi. Mereka masih punya hati kepada saudaranya yang kecewa. Kita bisa intip itu di sosial media. Kebangetan saja, kalau sampai ada yang pesta.

“Tapi, sadar-tidak sadar, mereka sudah bersikap dikriminatif. Melarang orang berolahraga, bermain sepakbola, karena alasan politik”. Kesimpulan penulis dari beberapa pendapat di sosial media.

“Sebuah alasan yang sebenarnya masih bisa dikomunikasikan dan dicari solusinya tanpa mencedrai semangat perdamaian, kemanusiaan, dan pergaulan internasional yang diamanatkan UUD negara kita”. Tambah rangkuman pendapat lainnya di sosmed.

PSSI tidak bersalah. Erick Thohir tidak bersalah. FIFA tidak bersalah. Semuanya pun tidak bersalah. Termasuk yang menolak Israel jika framing yang mereka kedepankan adalah benar-benar integritas bangsa dalam menyikapi perdamaian dan anti imprealisme. Sehingga bisa mengaburkan dan mengkerdilkan diskriminasi politik mereka dalam olahraga.

Keputusan sudah diambil FIFA. Kita tetap harus optimis dan semangat membangun sepakbola Indonesia. Sepakbola kita tidak kiamat hanya gara-gara gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kalau mau bersedih, sebenarnya kita harus lebih bersedih ketika Tragedi Kanjuruhan terjadi. Itu lebih menyakitkan dan melukai.

“Benar saja belum tentu berarti bijak”, begitu kata Dosen Filsafat dan Pendakwah dari UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Dr. Fahruddin Faiz, saat podcastnya bersama Gita Wirjawan di Endgame.

Untuk itu, mari kita tetap berprasangka baik. Benar dan bijaklah dalam berpolitik, berkeputusan dan menyelesaikan urusan apapun.

Ini semua adalah resiko pilihan sebuah keputusan politik luar negeri negara ini tentang Israel dan Palestina yang menemukan ujiannya saat Indonesia ingin jadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20. Ini semua adalah dinamika sepakbola kita. Suka tidak suka. ***

Penulis adalah Wakil Pemimpin Redaksi ANTV dan Wartawan Olahraga Senior

 

Editor: Syafri Ario

(Rupol)

Tags: PSSI Bisa Apa? Erick Thohir Apa Bisa? FIFA Akhirnya Sepak Mimpi Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Previous Post

Resmi, FIFA Batalkan Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Next Post

Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, FIFA Sebut Tragedi Kanjuruhan

Rupol

Next Post
Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, FIFA Sebut Tragedi Kanjuruhan

Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, FIFA Sebut Tragedi Kanjuruhan

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil/Ist

Tegas! Tak Tuntaskan Kasus Brigadir J, KP3 Desak Kapolda Metro Jaya Mundur

3 tahun ago
Habib Umar Alhamid/Ist

Puji Kepemimpinan SBY, Habib Umar Alhamid: Jangan Ada Lagi Petugas Partai Pimpin Negeri Ini

2 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

2 tahun ago
Tiga pasang capres-cawapres versi menggemaskan/Instagram Farisalmn

Ujang Komarudin: Nomor Urut Mudahkan Sosialisasi Bukan Naikkan Elektabilitas

2 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In