RUANGPOLITIK.COM — Mantan politisi NasDem Zulfan Lindan buka suara terkait keputusannya hengkang dari partai besutan Surya Paloh tersebut. Bahkan ia juga mengatakan sudah mundur sebagai pengurus DPP Partai NasDem sejak April 2020. Ada dokumen yang ia tandatangani dan juga disetujui oleh petinggi NasDem. Yakni Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali dan Sekjen NasDem Johhny G Plate.
Alasan ia keluar karena rasa tak nyaman dan berawal dari statementnya Anies Baswedan antitesis Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Setelah tanggal 3 Oktober, NasDem mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden. Kemudian saya menjelaskan juga di Total Politik di detik pada saat itu. Saya menjelaskan waktu itu Anies antitesanya Jokowi,” kata Zulfan Lindan kepada wartawan, Rabu (22/3/2023).
Setelah penyataan Anies antitesis Jokowi, NasDem merasa terganggu dengan ucapan Zulfan Lindan. Beberapa hari kemudian keluar keputusan Zulfan Lindan nonaktif di Partai NasDem.
“Kemudian DPP NasDem Pak Surya Paloh dan DPP NasDem itu merasa terganggu dengan statement saya itu. Sehingga dua hari setelah saya keluarkan statement itu, maka dikeluarkan surat seolah-olah saya diberhentikan dari pengurus DPP Partai NasDem,” ujarnya.
Kemudian, Zulfan Lindan memberikan klarifikasi dan kritik kepada NasDem atas keputusan tersebut. Namun, perjalanan waktu, muncul hubungan saling tak nyaman Zulfan Lindan dengan NasDem.
“Setelah itu kan saya melihat juga, tampak walaupun saya merasa tidak ada kesulitan berkomunikasi dengan kawan-kawan di DPP NasDem. Tapi bahwa sama-sama nggak nyaman, mereka nggak nyaman, saya nggak nyaman,” ucapnya.
Zulfan Lindan menegaskan tak ada konflik dengan NasDem, namun hanya hubungan yang digantung. Akhirnya, dia memutuskan mundur dari Partai NasDem.
“Tak ada konflik apa-apa, nggak ada. Akhirnya ya saya mengambil kesimpulan, daripada ngambang nggak jelas ya kan. Saya ambil keputusan mundur saja lah,” tukasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)