RUANGPOLITIK.COM — Kebakaran hutan dan lahan yang sempat tidak terjadi lagi selama beberapa tahun ini, sekarang kembali muncul. Kali ini karhutla terdeteksi terjadinya kebakaran lahan seluas 25 hektare yang terjadi Desa Kembung Luar, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau sejak Sabtu (18/3/2023) kemarin.
Sejumlah pihak panik dan harus bekerja ekstra. Pasalnya medan yang berat dan sulit dilalui menjadi kendala dalam proses pemadaman api.
Menurut keterangan dari Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro, Senin (20/3/2023) dikatakan jika titik panas (hot spot) sudah tidak terlacak.
“Berdasarkan pemantauan melalui Dashboard Lancang Kuning sudah tidak ada titik panas (hot spot),” tegasnya.
Sementara itu, terkait pemadaman api yang sudah gencar dilakukan sejak Sabtu (18/3//2023) bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Damkar, dan Masyarakat Peduli Bencana (MPB) proses pemadaman terus dilakukan.
“Pantauan patroli udara dengan drone, hari ini dengan sebagian besar api sudah padam namun masih ada asap karena lahan gambut,” ungkap Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro.
Api yang membakar lahan dengan luas fantastis tersebut merupakan tanah gambut dan vegetasinya terdiri dari akasia dan semak belukar. Dan hingga saat ini penyebab terjadinya kebakaran masih diselidiki oleh Polisi dan Jajaran yang menangani masalah karhutla ini.
” Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, namun prioritas saat ini adalah pemadaman terlebih dahulu,” ujarnya.
Untuk sementara ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan yang membakar lahan seluas 25 hektar ini. Dan belum diketahui secara pasti, apakah yang menjadi alasan lahan yang terbakar ini. Apakah karena ada pembukaan lahan baru atau murni adanya proses alam.
“Menunggu hasil penyelidikan,” tegas Kapolres.
Untuk pemadaman ini, ada tim gabungan terdiri dari Polres Bengkalis dan Polsek Bantan 55 personel, Kodim 0303 Bengkalis dan Koramil Bengkalis 20 personil, BPBD Bengkalis 20 personel, Damkar Bengkalis 23 personel, dan MPB 50 orang.
Para tim ini bekerja ekstra keras, terutama untuk mengatasi medan area yang sulit ditaklukan dan sistem yang digunakan masih konvensional. Cuaca yang dilanda kemarau, kering dan angin yang bertiup kencang membuat penyebaran api meluas dengan cepatnya.
Menurut Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto mengatakan, kebakaran lahan terjadi sejak Sabtu (18/3/2023) kemarin.
“Ini sudah masuk hari kedua upaya pemadaman, hingga kini masih berlangsung,” ujarnya, Minggu (19/3/2023).
Dalam proses pemadaman api, petugas menggunakan alat berat untuk membuat sekat agar sebaran api tidak meluas dan petugas juga membawa mesin pompa ke TKP.
“Dengan menempuh jalur darat, tim membawa 10 mesin pompa air air, 25 selang, 10 nozzle, dan 1 alat berat ekskavator,” tegas Kombes Sunarto.
Tim mengalami kesulitan terutama untuk mengatasi medan area yang tidak ada akses jalan. Sehingga petugas terpaksa membuka jalur agar bisa masuk ke area tersebut. Saat ini api yang melahap sebagian kawasan sudah berhasil dipadamkan, guna meminimalisir sebaran api kian luas.
“Petugas akan berada di lokasi sampai pendinginan dan dapat dipastikan api sudah benar-benar padam,” tukasnya. (IY)
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)