RUANGPOLITIK.COM — Ketua Umum Partai Gerindra menerima Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kediamannya yang berada di Hambalang Minggu (5/3/2023) kemarin. Dalam perbincangan tersebut keduanya sepakat untuk menghargai pilihan politik dan capres dari masing-masing partai.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM (Polhukam) DPP PKS Almuzzammil Yusuf mengapresiasi hasil pertemuan kedua petinggi partai itu.
“Tentunya kami PKS mengapresiasi pertemuan tersebut. Dimana kedua pemimpin saling menghargai pilihan politik masing-masing,” kata Al Muzzammil dalam rilisnya, Senin (6/3/2023).
Anggota Komisi I DPR RI menjelaskan, keputusan kedua pemimpin partai itu dijamin oleh UUD 1945 tentang hak kebebasan parpol peserta Pemilu untuk dapat mengusung dan mendukung Capresnya masing-masing.
“Kontestasi politik tidak boleh dalam situasi saling ancam dan sandra. Yakni memaksakan pilihan Capresnya untuk didukung, jika tidak ikut mendukung maka diancam dengan kriminalisasi hukum,” ujarnya.
Dirinya menuturkan situasi saling ancam yang terjadi maka jelas merupakan kemunduran Demokrasi di era reformasi. Sekaligus penghianatan terhadap amanat Konstitusi UUD45 Pasal 6A ayat 2 yang berbunyi Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilu.
“Masyarakat kita sudah sangat dewasa dengan perbedaan pilihan dan kandidat politik, termasuk perbedaan Capres. Jangan sampai kedewasaan masyarakat ini tidak diikuti oleh para elitnya. Ini lucu, dunia jadi terbalik-balik,” pungkasnya.
Prabowo menyebut baik dirinya maupun Surya Paloh sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing.
“Soal koalisi soal capres cawapres kita sudah sepakat bakal menghormati keputusan politik masing-masing. Kita menghormati apapun keputusan pak Surya Paloh, mereka (NasDem) pun akan menghormati keputusan politik kami,” terangnya.
Keduanya diketahui bertemu selama 2 jam. Mereka sempat membahas perlunya rivalitas.
“Tadi sebetulnya pembicaraan sangat sangat cair. Setelah kita makan siang, kemudian kita minum kopi dan saya berbicara cukup luas, cukup mendalam, kita dapat suatu kesimpulan-kesimpulan tertentu. Kita sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing,” kata Prabowo. (DNG)
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)