RUANGPOLITIK.COM— Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi saat dilakukan pengisian BBM jenis Pertamax di lokasi.
“Jadi sementara yang bisa kita jelaskan pada saat kejadian kemarin kurang lebih jam 20.00 WIB sedang terjadi pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan diterima di Depo Plumpang,” kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
Jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang bertambah menjadi 19 orang. Hal ini berdasarkan data yang tercatat di Koramil 01 Koja.
Kebakaran ini pun menjadi perhatian banyak pihak. Tak sedikit yang mempertanyakan pertanggung jawaban para pejabat pertamina hingga meminta mereka untuk mundur.
Salah satu pihak yang mendesak mundur adalah kader dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan. Ia meminta Komisaris Utama (Komut) yang diduduki oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan jajaran direksinya untuk bertanggung jawab.
“Mustinya Orang yg bertanggung jawab Komut dan para direksi mundur,” ungkapnya, dari cuitannya di Twitter, dikutip Minggu (5/3/2023).
Menurut pria yang karib disapa Gus Umar ini, hal demikian tak boleh dinormalisasi. Mereka yang bertanggung jawab, tak akan mundur jika tak dipaksa. Gus Umar mencontohkan Jepang, jika insiden ini terjadi di negeri sakura, kata dia orang yang bertanggung jawab pastinya sudah mundur.
“Kebiasaan. Kalau di Jepang gini pasti menterinya yang mundur,” pungkasnya.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, melalui keterangan resminya telah meminta maaf dan menyampaikan keprihatinannya terhadap kejadian tersebut. Ia mengaku, saat ini pertamina telah membentuk tim gabungan dengan PT Pertamina Patra Niaga untuk menginvestigasi penyebab terjadinya insiden tersebut.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)