RUANGPOLITIK.COM — Ahmad Munasir sempat dilaporkan hilang karena tidak kunjung tiba di Indonesia seusai pulang dari bertugas di Oslo, Norwegia. Setelah ditelusuri, Ahmad Munasir ternyata bertolak ke Boston, AS, dari Istanbul, Turki.
Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) yang sempat dilaporkan hilang sudah ditemukan di Amerika Serikat (AS).
Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti kemudian menjelaskan bahwa Ahmad Munasir bukan hilang, melainkan sengaja mengubah destinasi tanpa memberi tahu siapapun, termasuk keluarga. Ahmad Munasir juga diketahui sudah delapan kali bolak-balik ke AS.
“Ada bukti elektronik yang bersangkutan memesan pesawat Istanbul-Boston sebelum berangkat dari Jakarta, baru ditemukan, setelah katanya hilang,” bebernya.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York juga sudah bertemu langsung dengan Ahmad Munasir.
“Kemlu dan KJRI NY telah menjalin komunikasi langsung dengan AMRP. Konjen RI NY juga telah bertemu langsung dengan beliau,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha kepada wartawan, Jumat (24/2/2023).
Judha mengungkapkan saat ini Ahmad Munasir berada di AS. Dosen UII itu disebutnya juga dalam keadaan sehat.
“Saat ini AMRP berada di AS dan Alhamdulillah dalam keadaan aman,” ungkapnya.
Judha melanjutkan, Ahmad Munasir juga telah berkomunikasi dengan keluarganya dan pihak UII. Ahmad Munasir, kata dia, telah menjelaskan mengenai kondisinya.
“AMRP telah berkomunikasi dg pihak keluarga di Indonesia dan pihak UII, menjelaskan kondisinya, termasuk kondisi kesehatannya saat ini,” tutur Judha.
“AMRP dan keluarga memohon adanya ruang privat….dan permintaan tersebut penting untuk dihormati. Maka berbagai macam spekulasi mohon dapat dihentikan,” imbuh dia.
Dengan demikian, kata Judha, penanganan kasus hilangnya Ahmad Munasir dinyatakan telah selesai. Kendati demikian, Kemlu akan terus memantau kondisi Ahmad Munasir dan memberikan pelayanan jika dibutuhkan.
“Dengan telah ditemukannya AMRP dlm keadaan selamat dan aman serta sdh adanya komunikasi antara AMRP dengan keluarga dan UII, maka penanganan hilangnya AMRP dinyatakan telah selesai. Kemlu dan KJRI NY akan terus memantau kondisi AMRP dan memberikan pelayanan dan pelindungan sebagaimana diperlukan,” papar dia.
“UII bersyukur karena upaya pelacakan keberadaan AMRP yang hilang kontak telah membuahkan hasil. AMRP telah membalas korespondensi email yang dikirimkan UII,” kata Rektor UII Fathul Wahid dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (24/2/2023).
Fathul menyebut salah satu alasan Ahmad mengubah rute penerbangan ke AS yakni terkait kondisi kesehatan. Hal itu diketahui dari pesan yang dikirim Ahmad untuk UII.
“UII telah mencermati alasan kondisi kesehatan AMRP yang menjadi penyebab pengalihan rute penerbangan ke Amerika Serikat dan disampaikan melalui penjelasan AMRP di dalam balasan email,” jelasnya.
Fathul juga turut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu penelusuran dan pengungkapan kasus ini.
“UII berharap, rilis media ini dapat mengakhiri spekulasi yang berkembang di tengah publik,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)