RUANGPOLITIK.COM — Menjadi seorang pebisnis sukses hingga kemudian memutuskan serius di politik menjadi sebuah tujuan hidup bagi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno sebagai anak bangsa. Peluang itu terbuka ketika Prabowo menunjuknya menjadi juru bicara (jubir) saat Pilpres 2014.
Saat itu Prabowo maju sebagai capres. Dia didampingi oleh Hatta Rajasa. Momen itulah yang membuat hati seorang Sandi tersentuh. Sebab, Prabowo mengatakan kepada dirinya untuk mulai mengabdi kepada bangsa.
“Di situ saya tersentuh hatinya karena beliau menyampaikan bahwa saya sudah cukup sebagai pebisnis, saatnya saya berkontribusi bagi bangsa dan negara, lebih dari sekadar jadi pengusaha,” ungkapnya Rabu (22/2/2023).
Awalnya, Sandi mengungkapkan memang banyak pihak yang menawarkan dirinya untuk terjun ke dunia politik. Hanya saja, saat itu Sandi memilih tetap fokus di dunia usaha.
“Dulu banyak yang menawarkan. Tapi saya waktu itu kan memang fokus di bisnis, di dunia usaha,” ujar Sandi,
“Nah itu yang saya tersentuh. Dan akhirnya setelah kontemplasi, akhirnya saya memutuskan untuk terjun. Tapi secara totalitas saya tinggalkan dunia usaha mulai 2015,” ucapnya.
Sandi membeberkan dirinya telah mendirikan 28 perusahaan selama fokus berbisnis dengan menjadi pendiri maupun komisaris. Namun, kata dia, semua itu Sandi tinggalkan supaya bisa fokus menjadi calon pelayan publik.
Sandi lantas mengenang masa-masa di mana tidak ada satupun warga DKI Jakarta yang mengenalnya. Sebagai informasi, Sandi pernah menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu.
“Jadi, mulai dari enggak ada yang kenal sama sekali di Jakarta, jalan dari satu gang ke gang lain, hampir satu setengah tahun. Hingga akhirnya dicalonkan oleh Gerindra dan akhirnya bermitra dengan Pak Anies. Dan akhirnya kita bisa menjadi pasangan gubernur dan wagub di 2017,” ucap Sandi.
Maka dari itu, Sandi menyatakan dirinya tidak akan pernah melupakan momen di mana Prabowo membukakan pintu untuknya terjun di dunia politik.
“Jadi pintu itu yang memang pertama kali membawa saya ke ranah pelayanan publik. Dan tentunya itu saya tidak akan pernah lupakan perjalanan seperti apa, jatuh bangunnya, suka dukanya. Pasti banyak sekali,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)