RUANGPOLITIK.COM — Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya disebut meninggalkan sepucuk surat di lokasi pembakaran pesawat Susi Air di Paro, Nduga, Papua.
KKB pimpinan Egianus Kogoya mengaku bertanggung jawab atas pembakaran pesawat Susi Air di Bandara Paro, Selasa (7/2/2023).
Kelompok itu juga mengaku menyandera pilot Kapten Philip M berkebangsaan Selandia Baru. Informasi itu dibenarkan oleh Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani.
“Iya betul (meninggalkan surat),” kata Faizal saat dihubungi, Minggu (19/2/2023).
Berdasarkan foto yang diterima, surat itu diketik dengan kop surat bertuliskan ‘The West Papua Liberation Army Tentara Pembebasan Nasional (TPN-OPM) Papua Barat Markodap III Jantung Bintang Pegunungan Tengah’.
Surat itu tertanggal 17 Oktober 2018 dan diteken oleh Egianus Kogoya selaku Panglima Perang Jendral. Di bagian atas surat, tercantum tulisan ‘Surat Komando’.
“Dengan ini saya memohon kekuatan/MILITER TPN-OPM mengganggu fasilitas keamanan/Militer Indonesia. Ini bukan Papua atau masyarakat Indonesia,” dikutip dari surat tersebut.
Dalam suratnya, Egianus juga meminta agar masyarakat tidak diganggu, dicaci maki hingga diolok-olok.
“Yang mengganggu fasilitas Keamanan kami MILITER TPN-OPN. Boleh kejar saya. Saya tidak mundur satu langkah pun dan di mana kami bertemu sekali bertemu,” dikutip dari surat.
KKB sempat merilis foto dan video yang menunjukkan kondisi pilot tersebut. Dalam foto yang diterima tersebut tampak pilot dikawal oleh sejumlah pasukan KKB lengkap dengan senjata api dan panah.
Dalam salah satu video Philip menyampaikan pesan singkat, “Papua OPM menangkap saya untuk Papua Merdeka.” Dia juga melanjutkan mengatakan kalimat yang sama dalam versi bahasa Inggris.
“Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam,” kata Philip menambahkan.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan Penjabat (Pj) Bupati Nduga Namia Gwijangge meminta waktu untuk bernegosiasi dengan KKB agar pilot berkebangsaan Selandia Baru itu dibebaskan.
“Karena dari bupati minta waktu dia akan nego dulu,” kata Yudo di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2023).
Berdasarkan hal itu, Yudo mengatakan prajurit TNI masih dalam status menunggu terlebih dulu. TNI juga menyanggupi upaya dilakukan Namia untuk bernegosiasi.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)