• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home RuangPemilu

Transaksi Jual Beli Suara Saat Pemilu, Efriza: Sulit Dibuktikan Karena Terstruktur

by Rupol
19 Februari 2023
in RuangPemilu
430 14
Santer Isu Koalisi Perubahan Bubar, Efriza: Nasib Pencapresan Anies Tersandera
475
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RUANGPOLITIK.COM — Setiap kali pelaksanaan pemungutan suara dilakukan dalam ajang Pemilu yang berlangsung per lima tahun ini, konflik rebutan suara kerap terjadi. Bahkan tak jarang praktek jual beli suara menjadi sebuah perilaku politik yang tak bisa dihindarkan demi mencapai kemenangan.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dinilai lemah dalam melakukan pengawasan baik itu di lapangan atau juga membuktikan terjadinya transaksi jual beli suara ini. Apalagi menjatuhkan sanksi hukum karena harus melalui banyak tahapan.

RelatedPosts

Anies Baswedan: Majukan Kampung Tanpa Menggusur

TKN Fanta Gelar Nobar Pilpres Bareng Relawan

TKN Optimis Suara Swing Voters Berlabuh ke Prabowo

Melihat fenomena laten ini, pengamat politik Efriza dari Citra Institute saat dihubungi RuPol, Minggu (19/2/2023) mengatakan sulitnya mengatasi problematika ini lebih kepada sistem berjenjang dalam penghitungan suara.

“Politik penggelembungan suara, kemungkinan terjadi juga disebabkan sistem kita yang berjenjang dalam proses perhitungan suaranya. Sistem berjenjang ini yang merepotkan dalam pendeteksian, butuh waktu lama dalam proses menyingkapnya,” jelas Efriza.

Apalagi terjadinya kecurangan dalam rekapitulasi suara ini memang karena sudah terstruktur sehingga sulit dilibatkan terutama orang-orang yang terindikasi bermain dalam praktek ini. Penggelembungan suara jika tak TSM (Terstruktur, Sistematis, dan Massif) akan sulit dibuktikan, sebab acap aktor yang terlibat juga tak dimungkiri mereka sebagai penyelenggara.

“Bawaslu juga acap lemah karena dilapangan tidak semua personilnya menguasai mekanisme penyelenggaraan pemilu, kita juga harus memahami acap terjadi pengawas dapat bersepakat karena dasar toleransi budaya ketimuran kita,” ucap dosen ini.

Hal lain yang dikritik Efriza adalah kombinasi sistem multipartai – proporsi – dan jumlah kursi yang juga tinggi. Belum ditambah proses pemungutan suara kita bersifat pemilihan untuk lima surat suara secara serentak, sehingga durasinya berlarut-larut, pengawasannya longgar. Ini adalah pilihan yang diselenggarakan tapi cukup merepotkan dari sisi pengawasan.

“Dan kenapa sulit sekali transaksi ini dideteksi dan di anulir. Jika soal ini bisa banyak hal penyebabnya, bisa karena lemahnya pengawasan, bisa pula mereka tak bisa mengumpulkan bukti yang valid, bisa pula memang karena personilnya yang ditingkat adhoc kurang memahami proses pemilu dan aturan-aturannya,” terangnya.

Sisi lain dilapangan misal ditingkat TPS, dalam prosesnya tidak bisa disamakan dengan ketika simulasi, sehingga hal-hal kelemahan dilapangan acap tak terdeteksi sebelumnya. Juga yang semakin memberatkan adalah jika kecurangannya hanya bersifat kecil semata, tidak TSM, terkadang hal ini tidak dapat diprediksi sebelumnya oleh pembelajaran tingkat pengawasan.

‘Jadi memang dilapangan amat rumit, apalagi jika proses pengawasan hanya bersifat pilah-pilih, tetapi juga personilnya yang misalnya di tingkat ad hoc amat minim pengetahuan dan juga keberaniannya,” ucapnya.

Bahkan ini yang umum kadang pelaporan yang berlarut-larut, yang kurang disosialisasikan, acap akhirnya keadilan pemilu tidak semuanya dapat dikatakan akan bersifat adil. Adil dapat saja menjadi sebuah persepsi semata, bukan sebuah mekanisme penegakan menyeluruh. (IY)

Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)

Previous Post

Sekjen PDIP Sindir SBY Pernah Ganti Sistem Pemilu Tahun 2008

Next Post

Gara-Gara Proyek, Bupati Mamberamo Tengah Ditangkap KPK

Rupol

Next Post
Gara-Gara Proyek, Bupati Mamberamo Tengah Ditangkap KPK

Gara-Gara Proyek, Bupati Mamberamo Tengah Ditangkap KPK

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil/Ist

Tegas! Tak Tuntaskan Kasus Brigadir J, KP3 Desak Kapolda Metro Jaya Mundur

3 tahun ago
Habib Umar Alhamid/Ist

Puji Kepemimpinan SBY, Habib Umar Alhamid: Jangan Ada Lagi Petugas Partai Pimpin Negeri Ini

2 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

2 tahun ago

Kontroversi ‘Amplop Kiai’, CSIIS: Suharso Jadi Beban Berat PPP

3 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In