Adapun imbauan BMKG kepada seluruh masyarakat Indonesia terkait kesiapan menghadapi bencana gempa bumi disampaikan dalam konferensi pers daring pasca musibah di Jayapura, Papua
RUANGPOLITIK.COM —Indonesia telah dikenal berada di wilayah dengan lempeng-lempeng aktif yang harus selalu diwaspadai. Kemunculan gempa bumi di Kota Jayapura, Papua juga dinilai dapat menjadi peringatan agar masyarakat mulai membangun budaya kesiapan menghadapi bencana itu.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa budaya kesiapan menghadapi gempa harus dimiliki masing-masing warga di Indonesia.
Adapun imbauan BMKG kepada seluruh masyarakat Indonesia terkait kesiapan menghadapi bencana gempa bumi disampaikan dalam konferensi pers daring pasca musibah di Jayapura, Papua.
“Kita ini berada pada zona wilayah tumbukan lempeng-lempeng aktif,” ujar Dwikorita Karnawati mengungkapkan.
BMKG, kemudian mencontohkan gempa Jayapura yang sebenarnya sudah terjadi hingga 1.079 kali sepanjang 2 Januari-9 Februari 2023, dengan 132 di antaranya dirasakan masyarakat setempat.
“Kejadian atau gempa yang terjadi di wilayah Jayapura dan sekitarnya sudah sering kejadiannya,” ujarnya menuturkan.
Dijelaskan BMKG, gempa bumi di Jayapura berasal dari kondisi batuan yang kebanyakan bertipe rapuh.
“Kondisi rapuh ini mengakibatkan sensitif untuk bergetar,” ujarnya lagi.
Dengan hal itu, BMKG menegaskan imbauan agar masyarakat Indonesia membangun budaya kesiapan menghadapi gempa bumi.
“Mari kita bangun budaya untuk siap selalu mengantisipasi, waspada terjadinya gempa bumi,” ujarnya menyampaikan imbauan.
“Mari kita perkuat kapasitas kemampuan kita untuk melindungi diri, untuk menolong diri, siap dalam menghadapi bencana agar tidak terjadi korban jiwa dan kerugian,” ujarnya kepada awak media.
Selain itu, BMKG juga meminta masyarakat yang tinggal di Jayapura agar memeriksa kondisi rumah masing-masing.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa,” ujarnya menyampaikan imbauan.
Dalam hal ini, bangunan yang menampilkan kerusakan, seperti banyaknya retakan tembok, harus diwaspadai dengan menghindarinya.
“Pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan,” ujarnya lagi.
Analisis penyebab kerusakan gempa Jayapura
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut ambil bagian menyikapi bencana gempa bumi yang melanda Jayapura, yakni mengungkapkan analisis penyebabnya.
Menurut mereka, gempa bumi Jayapura berkemungkinan dari aktivitas sesar dengan arah timur-barat.
Pada umumnya, wilayah Jayapura tersusun oleh dua tipe batuan, yaitu pra-tersier dan tersier.
Nahasnya, sebagian batuan berumur pra-tersier dan tersier telah mengalami pelapukan dengan sifat lunak, sehingga mudah menimbulkan guncangan dalam skala kuat saat dilanda gempa bumi.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)