Bahkan, peredaran informasi penculikan anak begitu mudah tersebar hingga akhirnya dinyatakan sebagai kabar hoaks. Menyusul hal itu, Radius menilai hoaks penculikan anak sebagai tindakan amoral dalam dunia digital
RUANGPOLITIK.COM — IKabar hoaks penculikan anak tengah merebak viral, bahkan terjadi hampir di seluruh penjuru Indonesia. Peredaran hoaks itu kemudian ditanggapi pakar media dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, Radius Setiyawan.
Sang pakar, Radius, memaparkan bahwa hoaks penculikan anak telah menciptakan kepanikan dan keresahan dalam ruang lingkup masyarakat.
Bahkan, peredaran informasi penculikan anak begitu mudah tersebar hingga akhirnya dinyatakan sebagai kabar hoaks. Menyusul hal itu, Radius menilai hoaks penculikan anak sebagai tindakan amoral dalam dunia digital.
“Banyak orang dibuat panik dan resah atas informasi (penculikan anak) tersebut. Padahal, kebenarannya diragukan,” ujar Radius Setiyawan.
Bagi Radius, kemajuan teknologi juga membuat masyarakat dipaksa mengikuti arus informasi yang beredar sehingga tak sadar bahwa itu adalah disinformasi.
“Masyarakat seolah terseret ke dalam sebuah ruang yang memaksa mereka teperdaya oleh disinformasi dan misinformasi,” ujarnya menerangkan.
Ditekankan Radius, informasi hoaks selalu mudah hadir dalam diri orang-orang yang tak mengedepankan nilai kehidupan.
“Hoaks hadir dari sikap mental yang mengesampingkan integritas,” ujarnya menegaskan.
Lebih lanjut, Radius meminta masyarakat menanamkan sikap teliti dengan mencari tahu kebenaran dalam informasi yang beredar, baru kemudian bisa berpikir untuk menyebarkan pada orang-orang sekitar.
“Agar tidak mudah terprovokasi kabar yang beredar di media, cari lebih dahulu kebenarannya. Masyarakat penting melakukan saring dahulu sebelum sharing,” sarannya.
Selain itu, Radius juga menyoroti peran pemerintah yang seharusnya mampu memberi jaminan akurasi informasi. Barang kali, hal ini bisa dilakukan melalui jajaran aparat yang selalu siap menindak pelaku-pelaku penyebar kabar hoaks itu.
“Pemerintah melalui aparat harus memberi jaminan keamanan, memberi informasi yang akurat kepada masyarakat,” ujarnya seraya mendesak peran pemerintah.
“Informasi tersebut harus dibarengi dengan jaminan rasa aman,” imbuhnya.
Ganjar Sampaikan Imbauan agar Tidak Panik terkait Kabar Penculikan Anak
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak dilanda kepanikan dengan informasi penculikan anak yang sedang marak beredar.
Ganjar menilai, informasi itu harus disikapi dengan lebih waspada, bukan dengan dilingkupi kepanikan.
“Jangan bikin cemas masyarakat, bahwa ada (isu) penculikan dan sebagainya, laporkan. Keluarga mesti menjaga anak-anaknya, sayangilah anaknya,” ujar Ganjar Pranowo dalam pernyataan pada 31 Januari 2023 lalu.
Lebih lanjut, Ganjar akan menyikapi secara serius terkait peredaran informasi hoaks penculikan anak itu.
“Kemarin juga banyak WA masuk ke saya seolah menjadi gawat, tapi itu juga menjadi perhatian serius kami. Kami mesti peduli,” ujarnya menambahkan.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)