Untuk diketahui, pihak pengadilan hari ini, Rabu (4/1/2023), mengunjungi kediaman Sambo dan Putri Candrawathi yang berada di Jalan Saguling dan Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan
RUANGPOLITIK.COM —Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy menyoroti lemari senjata di rumah Ferdy Sambo yang kini tak bisa lagi diakses, saat majelis hakim berkunjung ke tempat kejadian perkara (TKP) penembakan Brigadir J.
Kondisi tersebut menyebabkan kesaksian Richard Eliezer tak bisa dibuktikan majelis hakim dan jaksa penuntut umum (JPU) yang tengah menelusuri rangkai tempat pembunuhan Yoshua.
Pasalnya, di sidang tertanggal 13 Desember 2022, Eliezer sempat menyebutkan temuan lemari senjata Sambo yang membuat dirinya terkejut, sangking banyaknya senjata api (senpi) di dalamnya.
Untuk diketahui, pihak pengadilan hari ini, Rabu (4/1/2023), mengunjungi kediaman Sambo dan Putri Candrawathi yang berada di Jalan Saguling dan Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Ronny Talapessy mengisyaratkan adanya sejumlah perubahan di kediaman FS dan PC, termasuk soal lemari senpi.
“Dan juga tadi di rumah Saguling dijelaskan terkait lemari senjata yang ada di lantai tiga. Lemari senjata sudah tidak ada, itu sudah ditutup,” kata Ronny.
Selain itu, di kesempatan yang sama, Ronny juga menyinggung soal adanya terdakwa yang mengaku tak lihat Sambo menembak Yoshua pada 8 Juli 2022.
“Ada terdakwa yang menyampaikan tidak melihat Ferdy Sambo (menembak), menurut kami sangat tidak mungkin karana jaraknya terlalu dekat,” kata Ronny lagi.
Ronny mengaku janggal sebab posisi antara korban dan para pelaku sangat berdekatan saat peluru dilesatkan dari senjata yang dipegang Sambo.
Sebelumnya, terkait lemari penuh senpi muncul di pengadilan ketika Eliezer menceritakan momen tibanya ia di kediaman pribadi Ferdy Sambo di Saguling, usai tempuh perjalanan dari Magelang.
“Sebelum ibu turun, ibu sempat bilang ke saya, ‘Dek, nanti senjata naikkan ke lantai tiga, ya’,” kata Eliezer saat bersaksi untuk terdakwa FS dan PC, di PN Jaksel, 13 Desember 2022.
Dia melanjutkan, setelah ia naik ke lantai tiga, Eliezer mengaku sempat bertanya kepada Putri terkait di mana harus dia simpan senjata milik FS.
“Saya temui ibu untuk (bertanya di mana simpan) senjata. Diajak lah saya ‘Oh ya, sini, Dek’. Diajak saya masuk, Om Kuat juga ikut masuk, Om Kuat berhenti di meja rias, sebelum lorong ada meja rias, di situ baru saya lihat ibu masuk ke dalam ke kamar. Ibu tuntun terus sampai di lemari senjata, Yang Mulia, ibu yang bukain pintu lemarinya,” kata Eliezer.
“Saya kaget juga ternyata banyak semua senjata, saya gantung senjata steyr, baru saya ‘izin, Bu’. Saya keluar sama Om Kuat,” katanya lagi.
Adapun pengakuan ini dibantah tegas oleh Putri. Saat disilakan hakim untuk menanggapi kesaksian Eliezer, PC mengatakan semua cerita soal lemari senjata itu tidak benar.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)