RUANGPOLITIK.COM — LSI Denny JA mengidentifikasi 4 king maker atau pihak yang memegang kunci penuh dalam penentuan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di 2024. Peneliti LSI Denny JA, Fitri Hari, mengatakan ada 4 king maker yang dianggap memegang tiket pilpres mendatang. Mereka disebut memiliki legal formal dalam penentuan capres di 2024.
“UU Pemilu mengisyaratkan capres adalah seseorang yang didaftarkan oleh parpol atau gabungan partai politik yang memiliki 20% suara kursi, atau 25% suara nasional. Yang memenuhi persyaratan tersebut ada Megawati, Prabowo, Surya Paloh dan Airlangga Hartato,” kata Fitri dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (20/12).
Megawati menjadi king maker lantaran PDIP sudah mengantongi tiket penuh. PDIP sudah memenuhi persyaratan pencapresan, dari 20 persen kursi di parlemen.
“PDIP sebagai pemenang Pemilu dengan perolehan kursi 128 dan persentase 22,26%,” kata Fitri.
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartato dinilai sebagai king maker selanjutnya. Airlangga disebut sebagai pionir terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“Total 148 kursi (parpol Golkar+PAN+PPP) dengan persentase 25,73%. Ini merupakan syarat sudah memenuhi pengusungan capres-cawapres,” ujarnya.
Selanjutnya, ada nama Prabowo Subianto sebagai Ketum Gerindra. Prabowo diidentifikasi sebagai King Maker lantaran partainya berada di posisi ketiga saat Pemilu 2019.
“Prabowo Subianto merupakan 1 dari 3 capres dengan elektabilitas tertinggi. Prabowo merupakan tokoh sentral Partai Gerindra,” ujar Fitri.
Terakhir, ada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang disebut sebagai King Maker. Hal ini, lanjut Fitri, lantaran NasDem telah mengendalikan salah satu capres dengan elektabilitas tinggi yakni Anies Baswedan. NasDem juga dianggap bisa merangkul 2 partai oposisi pemerintahan Joko Widodo.
“Anies Baswedan yang sudah resmi diusung capres oleh NasDem punya tingkat elektabilitas 17,8% (versi LSI). Surya Paloh dengan Partai NasDem dianggap bisa menghidupkan 2 kartu partai yang beroposisi hari ini,” kata Fitri.
“Seperti kita ketahui Demokrat 54 kursi dengan persentase 9,39%, PKS 50 kursi dengan persentase 8,70%. Sedangkan NasDem 59 dengan persentase 10.26 %, porsi paling besar dibanding Demokrat-PKS. Kalau digabungkan, jumlah (mereka) ada 163 kursi dengan persentase 28,35%,” tandasnya.
Penentuan king maker tersebut dilandaskan pada survei terbaru LSI Denny JA periode 10-19 Oktober 2022.
Survei yang dirilis Selasa (20/12/2022) melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi. Proses pengambilan data melalui metode wawancara tatap muka dengan margin of error +/- 2.9%.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)