Koordinator Media BEM SI, Ragner Angga menilai masa kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin menunjukkan wajah yang otoritarian
RUANGPOLITIK.COM —Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa dalam rangka menolak RKUHP di Istana Negara pada Selasa (20/12/2022).
Dalam aksi ini massa mengusung tema ‘Aksi Simbolik #Jokowiotoritarian’. Aksi tersebut juga diunggah dalam akun Instagram @bem_si.
Koordinator Media BEM SI, Ragner Angga menilai masa kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin menunjukkan wajah yang otoritarian.
Hal tersebut kata dia, dapat dilihat dari praktik kebijakan atau produk undang-undang yang menjadikan demokrasi tercederai dan membangkitkan otoritarianisme.
“Perihal ruang gerak publik dan masyarakat perlahan banyak upaya untuk ditertibkan dengan dalih keamanan, melawan negara, menganggu ketertiban dan lain-lain. RKUHP sudah disahkan,” katanya.
Ragner menyatakan, bentuk wajah baru otoritarian rezim Jokowi-Ma’ruf juga terlihat KUHP tersebut.
Dimana pendekatan keamanan digunakan untuk menyelesaikan dinamika di ruang publik.
Menurutnya hal itu untuk mengancam mereka yang memilih jalur kritis pada status quo atau kekuasaan.
“Pemaksaan pengesahan RKUHP adalah bukti dari otoriternya rezim dalam konteks hukum,” ucapnya.
Dikatakan dia, pemerintah dan DPR sama sekali enggan untuk mendengarkan protes atau kritik yang dilayangkan oleh berbagai pihak mulai dari akademisi, aktivis, organisasi dan elemen masyarakat sipil lainnya.
“Artinya, hak konstitusional warga negara untuk didengarkan, dipertimbangkan, dan mendapatkan penjelasan, atas setiap pendapat yang disampaikan dikebiri bahkan dikriminalisasi,” tuturnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)