RUANGPOLITIK.COM — Pernyataan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang meminta agar Pemilu dipikirkan ulang atau ditunda mendapat kecaman dari Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais.
Ia mengatakan jika Ketua MPR Bamsoet akan dikenang rakyat sebagai penghancur konstitusi. Pernyataan ini disampaikannya secara tegas di Jakarta, Selasa (13/12).
“Jadi maaf, dengan segala hormat saya kepada Mas Bamsoet, Mas Bamsoet akan dikenang oleh rakyat Indonesia yang paham masalah sebagai penelikung dan konstitusi,” tegas Amien Rais.
Tokoh penggerak reformasi ini juga menegaskan tidak ada alasan sehingga Pemilu 2024 harus ditunda.
“Itu tidak betul, jadi sudah selesai,” ujar mantan Ketua MPR RI itu.
Amien Rais juga menyebutkan saat ia menjabat sebagai Ketua MPR tidak pernah ada penambahan masa jabatan.
“Saat saya Ketua MPR itu saya mengesahkan konstitusi itu, tidak ada tambahan dua tahun apalagi 3 periode,” tegasnya.
Ia juga mengatakan pernyataan Ketua MPR tersebut juga bisa menyulut kemarahan rakyat.
“Itu betul-betul membuat orang marah. Silakan berbicara seperti itu, tapi mas Bamsoet ingat hidup cuma sementara,” ucapnya.
Sebelumnya, Bamsoet menyarankan semua pihak bisa memikirkan ulang penyelenggaraan Pemilu 2024 dengan melihat potensi ketidakpastian sosial.
Menurutnya, melihat hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) -Ma’ruf Amin mengalami peningkatan seperti terekam dalam temuan Poltracking Indonesia November 2022.
Diketahui, sebanyak 73,2 persen responden survei Poltracking merasa puas terhadap kinerja pemerintah era Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Apakah ini berkorelasi dengan keinginan publik untuk terus Presiden Jokowi ini memimpin semua?” ucap Bamsoet.
Ia juga menyoroti suhu politik yang kurang baik sehingga Pemilu 2024 mesti dipikirkan ulang.
“Tentu kita juga mesti menghitung kembali, karena kita tahu bahwa penyelenggaraan pemilu selalu berpotensi memanaskan suhu politik nasional, baik menjelang, selama, hingga pasca penyelenggaraan pemilu,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)