RUANGPOLITIK.COM — Isu sentimen keagamaan biasanya menguat menjelang suksesi Pemilu. Dan biasanya pemilih akan mengelompokkan partai berdasar unsur ideologi yakni nasionalis, religius dan sesuai dengan identitas yang melekat dari pemilih. Namun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dianggap mampu menjadi solusi bagi lintas agama, budaya dan kalangan.
Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun, Jumat (9/12) mengacu temuan survei lembaganya beberapa waktu lalu, PKB saat ini menjadi partai yang paling terbuka dan toleran untuk semua kalangan. Sehingga membuka kran pemilih non muslim untuk bergabung dengan PKB kian terbuka. Pasalnya iklim politik di PKB dikenal sejuk dan jauh dari konflik.
“Survei mencatat Partai Kebangkitan Bangsa termasuk yang mengalami peningkatan perolehan suara,” kata Rico di Jakarta, Jumat (9/12).
Perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Pemilu 2024 mendatang diprediksi meningkat dibanding 2019. Hal itu disampaikan Menurut Rico pada pemilu nanti PKB akan mampu menjadi partai terbesar di antara parpol berbasis pemilih muslim dengan elektabilitas 10,2 persen.
Dia bahkan menyebut PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar mampu menempatkan diri menjadi partai Islam yang berwajah terbuka serta toleran.
Hal itu terbukti dari cukup banyaknya pemilih non muslim yang menjatuhkan pilihan politik kepada PKB.
“Berdasarkan survei, PKB menjadi satu-satunya partai Islam yang memiliki basis pemilih non muslim. Antara lain, dari kalangan umat Katolik 4,8 persen, Protestan 1,8 persen, Hindu 5,3 persen, dan Budha 25,0 persen,” ulasnya.
Rico mengungkap perbandingan survei Median pada Maret dan November 2022 yang menunjukkan kenaikan elektabilitas PKB dari peringkat 5 menjadi empat besar parpol dengan perolehan 10.2 persen.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)