RUANGPOLITIK.COM — Kritikan datang dari pegamat politik, sekaligus Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah Putra saat dihubungi RuPol, Sabtu (26/11) terkait aksi Relawan Jokowi yang menggelar acara dengan tema Nusantara Bersatu yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo hari ini di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Dedi menilai Presiden tidak mengerti posisinya dan menikmati popularitas sebagai politisi.
“Presiden semakin jelas tidak mengerti posisi kepala pemeritahan sekaligus kepala negara. Ia cenderung lebih menikmati menjadi politisi,”
Karena itu, Dedi mengatakan jika posisi relawan presiden itu tak etis. Karena sebagai kepala negara, presiden harus tunduk kepada kepentingan warga negara bukan relawan.
“Relawan presiden itu tidak dibenarkan, ini menandai jika presiden tidak berdiri di atas kepentingan warga negara,” kritik Dedi dengan tegas.
Ia menilai aksi Jokowi hari ini dengan mendatangkan ribuan relawan, semakin menunjukkan power Jokowi yang mulai melemah dihadapan publik.
“Jokowi seolah ingin tunjukkan kekuasaan politiknya, meskipun pada dasarnya publik semakin tidak percaya,” ucap Dedi Kurnia.
Tak hanya itu, sikap tak etis yang ditujukan oleh Relawan Jokowi ini untuk menjajaki jabatan tiga periode untuk Jokowi dianggap tak rasional. Karena ini bisa dianggap justru Presiden yang menjadi dalangnya.
“Dukungan 3 periode tidak rasional, jika presiden tidak tegas melarang, terlebih pada relawannya sendiri. Maka presiden dianggap mendalangi gerakan 3 periode ini. Tentu memalukan bagi kepala negara demokrasi seperti Indonesia,” jawabnya dengan tegas.
Karena itu, Dedi menilai tepisan isu jika Jokowi menolak isu tiga periode namun tak memberikan aksi yang nyata ini dianggap sebagai menciderai demokrasi. Bahwa UU sudah mengatur tata aturan dan masa jabatan seorang Presiden. Sehingga ketika wacana ini dimunculkan oleh relawan Jokowi dalam bentuk dukungan dan poster, Dedi mengatakan dengan kritis. Presiden memang sengaja melakukan itu
“Menampik saja tidak cukup jika kemudian gerakan itu dipelihara, Jokowi sama saja menunjukan kemunafikan kekuasaan,” ungkap Dedi Kurnia Syah dengan tegas.
Editor: Ivo Yasmiati