RUANGPOLITIK.COM — Meski pertempuran pilpres masih cukup lama yakni tahun 2024, para elit parpol terus menjaring nama capres atau cawapres yang akan memberikan dampak elektoral tinggi. Sandiaga Uno, cukup populer di tengah masyarakat sebagai cawapres Prabowo Subianto pada pilpres 2019 lalu.
Dan dari beberapa hasil survei nama Sandiaga masuk dalam radar cawapres bersaing dengan AHY, Ridwan Kamil, dan Eric Thohir. Bahkan belum lama ini Sandiaga menyatakan kesediaannya untuk masuk dalam kontestasi pilpres.
Menurut pengamat politik dan dosen Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin, saat dihubungi RuPol, Selasa (22/1) membaca peluang Sandi di pilpres.
“Peluang Sandiaga untuk cawapres masih ada, tapi kalau untuk posisi sebagai capres sangat kecil sekali” ujar Ujang.
Meski saat ini pergerakan Sandiaga Uno tidak begitu menggelinding, namun Sandiaga masih cukup populer di kalangan masyarakat. Menilik peluang Sandiaga ini, Ujang melihat jika dari Gerindra kecil kemungkinan Sandi akan diusung.
“Suara di Gerindra sudah bulat untuk Prabowo sebagai capes dan cawapresnya Cak Imin. Jadi kecil kemungkinan Sandi akan diusung oleh koalisi ini,” jelasnya.
Sementara itu duet Anies-Sandi yang sangat populer di DKI Jakarta dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat, Ujang menilai ini bukan jaminan.
“Posisi Sandi untuk menjadi cawapres Anies sulit. Karena Koalisi Perubahan takkan memberikan kursi ini. Karena pilihannya hanya ada dua yakni AHY atau Aher,” ulasnya.
Apalagi untuk ukuran nasional yang berjumlah 38 propinsi, duet Anies-Sandi sangat sulit untuk bisa menang.
“Belum tentu didukung oleh kekuasaan dan partai,” pungkasnya.
Karena konteks pilkada DKI Jakarta tidak membawa jaminan akan sukses di pemilu. Karena ada 100 juta suara yang akan diperjuangkan.(IY)
Editor: Ivo Yasmiati