Melky menyebut kepolisian harus berani menyelidiki petinggi-petinggi yang terlibat dalam praktik tambang. Ia mengatakan video viral pengakuan Ismail Bolong bisa jadi pintu masuk untuk mengusut fenomena tersebut
RUANGPOLITIK.COM —Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Melky Mahar, menilai penangkapan Ismail Bolong tidak akan menyelesaikan perkara tambang di kepolisian. Sebab, kata dia, masalah tambang di kepolisian merupakan perkara yang menyangkut institusi.
Melky menyebut kepolisian seharusnya jangan berhenti pada penyelidikan para operator lapangan di tambang ilegal saja. Ia menyebut para pengusaha tambang ilegal beserta penerima manfaatnya juga perlu diusut agar persoalan tambang ilegal bisa diselesaikan.
“Kita juga tahu di berita ada perempuan yang diduga menjadi penampung hasil tambang batu bara di Kalimantan. Orang-orang seperti ini juga menjadi bagian yang perlu diusut tuntas,” tutur Melky, Senin (21/11/2022).
Selain itu, Melky menyebut kepolisian harus berani menyelidiki petinggi-petinggi yang terlibat dalam praktik tambang. Ia mengatakan video viral pengakuan Ismail Bolong bisa jadi pintu masuk untuk mengusut fenomena tersebut.
“Kalau pengusutan hanya sampai pada Ismail seorang saja, nanti kasus akan berhenti di situ dan tambang-tambang di kepolisian akan terus ada,” ujar Melky.
Jatam menduga ada keterlibatan petinggi di kepolisian dalam fenomena tambang ilegal di Indonesia. Sebab temuan di lapangan oleh Jatam banyak mendapati kendaraan aparat kepolisian yang memobilisasi alat-alat berat dari tambang ilegal dalam melakukan aktivitasnya.
“Contohnya waktu saat kami mengadvokasi kawan-kawan di Sangihe. Isi tambang ini isunya sudah disederhanakan soal legalitas, proses hukumnya juga tebang pilih,” tukasnya.
Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Zenzi Suhadi, juga berharap pengusutan aktivitas tambang di kepolisian jangan hanya berhenti di Ismail Bolong saja. Ia berkata sebaiknya kepolisian membentuk tim khusus untuk mengusut permainan tambang para anggotanya tersebut.
“Kalo penangkapan Ismail hanya sampai untuk meredam isu, maka nanti akan hilang di ruang publik. Tapi ini kan menjauhkan polri dari menghentikan kejahatan sumber daya alam,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Polri bersedia melakukan penangkapan kepada Ismail Bolong.
“Saya sudah perintahkan untuk menangkap Ismail Bolong. Kita tunggu saja,” pungkasnya kepada awak media.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)