RUANGPOLITIK.COM — Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menilai, perjodohan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024 merupakan hal yang sah.
Menurutnya, selama para pasangan calon belum mendaftar resmi, kemungkinan duet Prabowo-Ganjar masih bisa terjadi.
“Dengan jangka waktu menuju pendaftaran Pilpres yang masih cukup lama, lebih dari 10 bulan, maka segala kemungkinan terkait paslon adalah hal yang terbuka dan memungkinkan,” kata Arsul, Senin (21/11).
Arsul mencontohkan kala NasDem belum mendeklarasikan Anies. Saat itu, juga ramai disebut adanya duet Ganjar-Anies.
“Jadi kalau ada yang mengutak-atik paslon dengan memasangkan Prabowo-Ganjar maka itu hal sah-sah saja, sebagaimana yang mengusulkan Ganjar-Anies sebelum deklarasi NasDem,” ucapnya.
Hingga kini pun PPP masih berada di Koalisi Indonesia Bersatu bersama Golkar dan PAN. Arsul mengatakan, PPP lebih condong ke paslon yang mewakili kalangan nasionalis-religius.
“Namun sebagai parpol Islam, PPP terus terang lebih mengusulkan sosok-sosok yang bisa disebut merepresentasikan kalangan nasionalis-religius, meski yang disebut religius itu tidak harus dari parpol Islam,” tuturnya.
Hubungan Jokowi dan Prabowo dianggap kian dekat. Jokowi pun diyakini nyata akan mendukung Prabowo di Pemilu 2024.
Seorang Politikus Partai Gerindra menceritakan, setidaknya dua kali dalam pertemuan internal, Prabowo menegaskan komitmen dan loyalitasnya kepada Presiden Jokowi.
Periode 2021 misalnya. Saat Prabowo mengumpulkan sejumlah elite parpol ke Hambalang. Di sana Prabowo perintahkan Gerindra harus loyal pada Jokowi. Prabowo menganggap, Jokowi punya niat yang bagus dan lurus untuk membangun bangsa ini.
Editor: Ivo Yasmiati