Saya enggak tahu, ya saya ketemu ya tanggal 31 Oktober di Istana, tidak ada pembicaraan soal reshuffle
RUANGPOLITIK.COM — Presiden Joko Widodo (Jokowi), diterpa Isu akan melakukan Reshuffle Kabinet, usai perhelatan KTT G20 digelar di Nusa Dua, Bali, 16-17 November 2022. Hal itu, ditanggapi santai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Tersiar kabar bahwa kader dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang akan masuk ke dalam jajaran kabinet pemerintahan presiden Joko Widodo (Jokowi).
Maman Immanulhaq, Wakil Sekretaris Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengatakan, tidak pernah ada pembicaraan soal Reshuffle dengan Jokowi.
Baca:
gerindra-pkb-gamang-cak-imin-ngotot-capres/
“Saya enggak tahu, ya saya ketemu ya tanggal 31 Oktober di Istana, tidak ada pembicaraan soal reshuffle,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (20/11/22).
Maman pun mengungkapkan, PKB memandang, bahwa reshuffle ini merupakan hak Prerogatif Presiden, dan pihaknya tentu menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi atas hal tersebut.
Sama halnya dengan Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi, ia enggan untuk mengomentari lebih jauh.
“Itu hak prerogatif dari presiden kita tidak bisa bicara terkait itu karna menghormati hak prerogatif beliau sebagai presiden. Kalaupun PPP dipercaya Alhamdulillah,” ujarnya.
Kemudian terkait menteri yang akan direshuffle, Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menduga mentri yang berasal dari partai NasDem.
“Kelihatannya arahnya ke sana. Karena ketika Jokowi kecewa sedangkan reshuffle itu hak prerogatif presiden, maka Jokowi bisa melakukan apa pun karena berkuasa, maka reshuffle itu kelihatannya akan terjadi,” ujarnya.
Editor: Syafri Ario
(Rupol)