• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home Nasional

SRMC: NasDem Belum Efekif Menyerap Suara Anies

by Rupol
10 November 2022
in Nasional
415 31
SRMC: NasDem Belum Efekif Menyerap Suara Anies
477
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RUANGPOLITIK.COM — Partai Nasional Demokrat (Nasdem) belum efektif menyerap pemilih Anies Baswedan. Demikian temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dipresentasikan Prof. Saiful Mujani dalam program ’Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ yang bertajuk ”Anies Bantu Elektabilitas Nasdem?” yang disiarkan melalui kanal Youtube SMRC TV pada Kamis, 10 November 2022.

Survei ini dilakukan secara tatap muka setelah deklarasi Nasdem untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden, 3 sampai 9 Oktober 2022. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam simulasi lima nama, Anies mendapatkan dukungan 23,6 persen. Sementara Ganjar Pranowo didukung 30,5 persen suara, Prabowo 25,7 persen, Puan Maharani 5,1 persen, dan Airlangga Hartarto 2,4 persen. Masih ada 12,7 persen yang belum menyatakan pilihan.

RelatedPosts

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

Bahas Soal Kerjasama MRT Jakarta, Jokowi Bakal Temui PM Jepang

Bahas Pengungsi Rohingya, Menlu Temui Komisioner PBB

Survei ini menemukan bahwa dari total 23,6 persen pemilih Anies, hanya 12 persen di antaranya yang menyatakan memilih Nasdem. Perolehan suara Nasdem dari pemilih Anies sama dengan dukungan pemilih Anies pada PDIP (12 persen), Gerindra (12 persen), dan Demokrat (11 persen) .

“Suara Anies terdistribusi hampir merata di banyak partai,” jelas Saiful.

Distribusi suara Anies yang paling banyak terjadi pada PKS. Partai ini mendapatkan sekitar 20 persen pemilih Anies. PKS yang paling diuntungkan oleh suara Anies, walaupun partai ini belum melakukan deklarasi mendukung Anies sebagai calon presiden mereka.

Sementara ini, kata Saifaul, Nasdem belum mengambil keuntungan atau belum terlihat cukup menonjol untuk mampu menampung suara pendukung Anies.

“Nasdem tidak berbeda dengan Gerindra dan PDIP, bahkan kalah oleh PKS dalam menarik suara Anies,” jelasnya.

Dalam simulai tiga nama, urutan perolehan suara tidak banyak berubah. Ganjar mendapat 32,1 persen suara, Prabowo 27,5 persen, dan Anies 26 persen.

Dalam simulasi tiga nama, suara Anies tetap lebih banyak ditarik oleh PKS, 18 persen, disusul PDIP 13 persen, Gerindra 12 persen, Nasdem 11 persen, dan Demokrat 10 persen. Jumlah suara PDIP, Gerindra, Nasdem, dan Demokrat dari pemilih Anies tersebut tidak berbeda signifikan.

“Empat partai ini seimbang dalam menarik suara Anies,” kata Saiful.

Saiful menyimpulkan bahwa dalam dua simulasi, 5 dan 3 nama, suara Anies paling banyak diserap oleh PKS. Sementara Nasdem, walaupun sudah mendeklarasikan Anies, belum efektif menyerap suara pemilih Anies.

Bahkan PKS yang mendapatkan suara terbanyak dari pemilih Anies hanya berbeda sekitar 5 persen dari yang diperoleh PDIP. Ini, menurut Saiful, membuktikan bahwa pemilih Anies berafiliasi ke partai-partai yang tidak mencalonkannya.

Ini menunjukkan bahwa karakteristik pemilih Indonesia ditandai dengan ikatan antara pemilih pemilih presiden sangat longgar dengan partai politik.

Menurut Saiful, ketiga nama teratas sebenarnya memiliki perolehan suara yang seimbang. Prabowo dan Anies bahkan mendapatkan dukungan yang tidak berbeda secara statistik. Dia menambahkan bahwa dukungan 23,6 persen pada Anies dalam simulasi lima nama atau 26 persen dalam simulasi tiga nama adalah jumlah yang cukup besar, angka ini jauh lebih besar dari dukungan pada partai-partai politik. Angka ini bahkan hampir tiga kali lipat dari suara Nasdem di parlemen saat ini yang mencapai 9,1 persen. Karena itu, jika Nasdem mendapatkan setengah saja dari suara Anies, angka itu sudah sangat besar untuk partai tersebut.

Harapan maksimal dari Nasdem dan partai-partai lain yang mendukungnya adalah Anies menjadi presiden. Harapan minimalnya adalah bahwa Anies Baswedan setidak-tidaknya membantu partai yang mendeklarasikan tersebut.

Saiful melihat bahwa target Nasdem untuk mengalahkan Golkar atau Gerindra dan mendapatkan dukungan sekitar 15 persen suara bisa tercapai jika mereka bisa menarik suara pendukung Anies secara lebih efektif.

Saiful menjelaskan bahwa mengapa suara PKS juga Gerindra mampu menarik suara pemilih Anies, karena kedua partai tersebut selama ini dekat dengan Anies. Sementara Nasdem, menurut Saiful, seperti banting stir. Awalnya Nasdem mendukung Ahok yang berhadapan dengan Anies di Pilkad DKI Jakarta 2017. Sementara PKS konsisten mendukung Anies sampai hari ini.

Saiful menyatakan bahwa masih minimnya dukungan pemilih Anies pada Nasdem karena partai ini mengubah warna atau wajah dari pemilih Nasdem itu sendiri ketika mendeklarasikan Anies sebagai bakal calon presiden. Ada sebagian dari pemilih Nasdem yang kurang senang dengan keputusan partai tersebut, bahkan ada elitnya yang menyatakan mengundurkan diri.

Saiful menambahkan bahwa suara Nasdem yang sekarang sekitar 5,4 persen menunjukkan bahwa suara dari daerah seperti Sumatera sudah mulai masuk ke Nasdem sebagai pengganti pemilih yang keluar dari Indonesia bagian Timur.

Saiful melihat karakter pemilih Anies cukup unik, umumnya berasal dari luar Jawa dan Muslim. Segmen pemilih ini cukup besar. Ada peluang bagi Anies untuk memperkuat suara dari segmen ini. Dan jika ini bisa dimanfaatkan dengan baik, secara teoretis, menurut Saiful, Nasdem kemungkinan bisa mencapai target menjadi partai dua besar. Namun sekarang belum terlihat. Yang perlu dilakukan oleh Nasdem sekarang adalah bagaimana membuat suara Anies sekarang secara sistematik bisa lebih cenderung ke Nasdem. Lebih jauh, Saiful menyatakan bahwa partai seperti Gerindra yang sudah mencalonkan Prabowo mestinya tidak sanggup menarik pemilih dari Anies. Namun sekarang, hal itu belum terjadi karena kenyataannya masih banyak pemilih Anies yang memilih Gerindra.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1027 atau 84%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). (IY)

Editor: Ivo Yasmiati

 

Tags: #nasdemAnies BaswedanHasil Survey SMRC
Previous Post

KTT G20 Bali, Ini Daftar Kepala Negara yang Akan Hadir

Next Post

Ada ‘Burung Hantu’ PKS Tetap Sehati dengan NasDem dan Demokrat

Rupol

Next Post
Ada ‘Burung Hantu’ PKS Tetap Sehati dengan NasDem dan Demokrat

Ada 'Burung Hantu' PKS Tetap Sehati dengan NasDem dan Demokrat

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Habib Umar Alhamid/Ist

Puji Kepemimpinan SBY, Habib Umar Alhamid: Jangan Ada Lagi Petugas Partai Pimpin Negeri Ini

2 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

2 tahun ago

Kontroversi ‘Amplop Kiai’, CSIIS: Suharso Jadi Beban Berat PPP

3 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In