• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home Nasional

Oligarki Dibalik Kepentingan Pilpres

by Rupol
5 November 2022
in Nasional
422 17
Oligarki Dibalik Kepentingan Pilpres
470
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RUANGPOLITIK.COM — Kegaduhan politik nasional menjelang pemilihan presiden tak bisa dipungkiri menimbulkan intrik politik, antar koalisi, kandidat dan kepiawaian dalam merebut hati pemilih. Namun tak bisa dipungkiri dibelakang layar oligarki memiliki peranan penting untuk mengatur siapakah elit yang harus memenangkan kontestasi bergengsi ini. Bagaimana tidak, pusaran uang dari belanja politik yang tak sedikit untuk melakukan mobilisasi massa dan penggalangan kekuatan tak bisa dielakkan menjadi sebuah analisa yang selalu menarik spekulasi para pengamat dan ilmuwan politik.

Profesor Tulus Warsito, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) saat dihubungi RuPol, Sabtu (05/11) mengatakan jika isu oligarki selalu menarik untuk diperdebatkan.

RelatedPosts

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

Bahas Soal Kerjasama MRT Jakarta, Jokowi Bakal Temui PM Jepang

Bahas Pengungsi Rohingya, Menlu Temui Komisioner PBB

“Pada umumnya orang beranggapan bahwa pemerintah yang sekarang telah diatur sedemikian rupa oleh kelompok oligar sehingga menyengsarakan rakyat karena oligar hanya mengejar kepentingan mereka sendiri. Lalu ada kehendak, di samping karena amanah konstitusi yang mewajibkan adanya Pilpres, rakyat yang “sengsara” itu harus segera ditolong oleh rejim baru yang dianggap bersih dari oligarki. Seolah-olah hanya pemerintah yang ‘dikuasai’ oleh oligarki, sedangkan oposisi (penggantinya) dianggap steril dari pengaruh oligarki,” jelasnya.

Pakar ilmu politik ini menegaskan bahawa ada dua definisi yang bisa kita gunakan untuk mengetahui sosok oligarki ini. Pertama dalam pengertian textual yang berasal dari kata Oligos dan Arki. Oligos berarti sejumlah kecil orang, sedangkan arki adalah sistem atau struktur aturan. Artinya, oligarki adalah suatu sistem aturan (sosial dan politik) yang ditentukan oleh (hanya) sedikit orang. Sedangkan pengertian yang kedua sering diartikan sebagai sejumlah (sedikit) orang di luar sistem (aturan) yang karena kekayaan, tingkat pendidikan, ataupun akses keamanan, sering mempengaruhi (mengatur) pengambilan keputusan negara.

“Yang pertama mengartikan oligarki sebagai sistem kekuasaan yang diatur oleh segelintir orang, dengan demikian siapapun presidennya akan selalu muncul sebagai oligarki. Sedangkan yang kedua mengibaratkan adanya kekuatan diluar sistem, walaupun juga cuma segelintir orang tetapi sengat berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan politik,” ungkapnya.

Sehingga dari yang kedua ini menujukkan bahwa sesungguhnya oligar (pelaku oligarki) itu bukan merupakan kelompok yang monolit atau tunggal, melainkan bisa berada di kelompok politik atau pemerintahan manapun.

Kalau ada bakal calon presiden yang baru dideklarasikan untuk menandingi pemerintah yang dianggap telah dikuasai oleh oligar, bukan berarti bakal calon ini bebas dari oligarki. Justru deklarasi (yang bukan dari sistem KPU) ini menunjukkan adanya kekuatan oligar di pihak oposisi.

“Sungguh naif kalau kita membayangkan bahwa yang mendeklarasikan ini adalah kelompok yang lemah, yang miskin, yang baik-baik saja semuanya,” ulasnya.

Menurut Prof Tulus, dalam Hukum Besi Oligarki yang diusung oleh Robert Mitchels tahun 1919 dinyatakan bahwa dalam setiap organisasi apapun akan terjadi kecenderungan kearah oligarki, dimana pengurus yang jumlah sedikit (minoritas) akan mengatur anggotanya yang tentu lebih banyak(mayoritas).

“Karena si minoritas ini punya keuasaan yang lebih besar dari yang mayoritas, maka konsep organisasi yang semula hanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan bersama, berubah menjadi tujuan itu sendiri. Tadinya presiden itu hanya merupakan alat untuk mencapai cita-cita konsitusi (oleh karenanya hanya boleh dua kali saja), berhubung jadi presiden itu nikmat maka kalau bisa ya jadi presiden terus aja,” jawabnya ringan.

Kalau pendapat Mitchels ini benar maka oligarki itu merupakan keniscayaan organisasional. Tidak mungkin ada negara atau pemerintahan (sebagai organisasi) yang terbebas sama sekali dari oligarki. Menjadi jahat kalo yang minoritas itu mengubah pengertian organisasi (yang memang hanya sebagai sarana mencapai tujuan) hanya sebagai tujuan demi kepentingan mereka sendiri.

“Oleh karena itu hentikan menganggap bahwa hanya pemerintah saja yang dimungkinkan diatur oleh oligar, melainkan mulailah memahami juga bahwa para oposan juga dipelihara oleh olgarki. Andaikata bisa, kita adu saja oligar yang jahat melawan yang baik supaya rakyat yang menang, tetapi oligar itu rakyat juga, ternyata,” pungkasnya. (IY)

Editor: Ivo Yasmiati

 

Tags: KekuasaanOligarki
Previous Post

Sulit Diakomodir, Pengamat: PKS Berpotensi Membelot ke Koalisi Gerindra-PKB

Next Post

Ilmuwan: Jawa Miliki Potensi Gempa 8,9 SR dan Tsunami 34 Meter

Rupol

Next Post
Ilmuwan: Jawa Miliki Potensi Gempa 8,9 SR dan Tsunami 34 Meter

Ilmuwan: Jawa Miliki Potensi Gempa 8,9 SR dan Tsunami 34 Meter

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Habib Umar Alhamid/Ist

Puji Kepemimpinan SBY, Habib Umar Alhamid: Jangan Ada Lagi Petugas Partai Pimpin Negeri Ini

2 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Tiga pasang capres-cawapres versi menggemaskan/Instagram Farisalmn

Ujang Komarudin: Nomor Urut Mudahkan Sosialisasi Bukan Naikkan Elektabilitas

2 tahun ago
Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

2 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In