RUANGPOLITIK.COM — Keberhasilan sosok Joko Widodo dalam karir politiknya mulai dari walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI selama dua periode dianggap prestasi yang luar biasa bagi seorang politisi. Untuk itu tim Relawan Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (Kami-Ganjar) mendoakan agar Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Umum PDI-Perjuangan pada tahun 2024. Permintaan ini karena PDI-Perjuangan adalah partai dengan prinsip demokrasi bukan kerajaan sehingga posisi Ketua Umum sudah layak ia sandang.
“Untuk PDI-Perjuangan, kita tahu bahwa fatsun partai itu adalah demokrasi, bukan partai kerajaan, maka kami berharap Pak Jokowi mau dan bisa terpilih kelak menjadi Ketua Umum di Kongres PDIP Tahun 2024,” kata Joko melalui keterangan tertulis, Rabu (26/10).
Tak hanya itu, dukungan ini juga mewacanakan agar dengan posisi Ketua Umum dapat memuluskan transisi kepemimpinan PDI-Perjuangan ke Ganjar di masa mendatang. Pada saat yang sama, Kami-Ganjar mendukung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden. Mereka menilai Ganjar sebagai sosok paling layak untuk menggantikan Jokowi sebagai presiden.
“Kami yakin jika Pak Jokowi maju menjadi Ketua Umum PDI-Perjuangan dan Pak Ganjar terpilih menjadi Presiden RI 2024-2029, semua program Nawacita Jokowi akan bisa diwujudkan secara utuh oleh Pak Ganjar,” ujarnya.
Untuk menyukseskan dua misi itu, Kami-Ganjar akan melakukan konsolidasi nasional di Bogor pada Minggu (30/10). Konsolidasi itu juga akan diikuti dengan acara doa bersama.
“Kami adakan acara sakral ini menurut ajaran Islam agar nanti kerja-kerja politik kami untuk memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI dan juga agar Pak Jokowi pasca tidak menjadi Presiden lagi di 2024 bisa menjadi Ketua Umum PDI-Perjuangan,” ucapnya.
Sebelumnya, Ganjar menjadi salah satu kandidat presiden 2024-2029. Gubernur Jawa Tengah itu hampir selalu muncul dalam urutan tiga besar survei calon presiden.
Meski demikian, Ganjar belum mendapat restu dari PDI-P. Ia justru mendapat sanksi karena sempat menyatakan kesiapan maju sebagai calon presiden.
Editor: Ivo Yasmiati