RUANGPOLITIK.COM — Berdasarkan temuan dari hasil investigasi Tim Gabungan Independen Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo yang meminta agar Ketua Umum PSSI mundur dari jabatannya, disikapi dengan tegas oleh Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda.
“Rekomendasi tim TGIPF saya kira sudah bisa menjawab berbagai ekspektasi dan harapan publik. Jadi rekomendasi itu termasuk saya kira itu yang suara suara yang masuk di Komisi X DPR, yang kalau dikategorikan prinsipnya memang mau tidak mau karena peristiwa ini terus berulang, terjadi terus berulang-ulang, jadi sejak dari awal Komisi X DPR pada posisi tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan harus jadi momentum perbaikan, perbaikan pengelolaan sepakbola secara struktural masif, dan menyeluruh,” kata Syaiful Huda Sabtu (15/10) kepada wartawan.
Sebelumnya, TGIPF sudah menyerahkan rekomendasi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Isi salah satu rekomendasi adalah meminta Ketua Umum PSSI mundur dari jabatannya.
“Saya kira bunyi rekomendasi TGIPF itu saya kira pilihan terbaik hari ini, yaitu meminta kepada beliau-beliau itu untuk mempertimbangkan mundur itu ya, saya kira itu bisa jadi opsi terbaik ya,” ujarnya.
Namun demikian, Huda menyerahkan keputusan itu kepada Iwan Bule. Dia beralasan pertanggungjawaban moral hanya bisa diambil oleh masing-masing individu.
“Saya kira tinggal kembalikan ke Pak Iwan Bule, termasuk sikap beliau terakhir terkait dengan rekomendasi dari TGIPF. Karena kalau pertanggungjawaban moral kembali ke individu yang bersangkutan, pada konteks itu saya kira Pak Iwan Bule bisa mempertimbangkan penuh termasuk desakan publik dan rekomendasi dari tim TGIPF apa yang terbaik kira kira dalam suasana semacam ini, kita kembalikan lagi ke beliau,” tegasnya.
Dia juga mengkritisi sikap PSSI yang dianggap lambat dalam memberikan respon saat tragedi Kanjuruhan terjadi, bahkan dianggap saling lempar tanggung jawab. Padahl sebanyak 132 orang tewas dalam peristiwa naas tersebut.
“Kita apresiasi Ketum PSSI yang sampaikan permohonan maaf dan akan bertanggungjawab penuh. Ya memang kalau itu sejak dari awal saya kira disampaikan oleh PSSI, saya kira akan berbeda. Memang permohonan maaf dan akan bertanggungjawab penuh baru sehari dua hari lalu setelah melihat suasana yang makin crowded,” ucapnya.
Awalnya, Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan semua pihak yang terlibat di tragedi Kanjuruhan ini saling menghindar dan saling berlindung di bawah aturan-aturan. Namun, menurut Mahfud, harus ada yang bertanggung jawab dalam kasus ini. (Ivo)