RUANGPOLITIK.COM — Wacana sistem pemilihan parlementer kembali mengemuka setelah sebelumnya Partai PDI-Perjuangan memberikan masukan kepada MPR RI. Sejalan dengan usulan tersebut, Ketua KPU Hasyim Asyari juga menyatakan pendapatnya kepada wartawan, Jumat (14/10) di Jakarta.
“Kalau KPU ditanya, ya pilih proposional tertutup karena desain surat suaranya cuma 1 berlaku di semua dapil. Bukannya KPU mengusulkan ini enggak ya, tapi kalau ditanya di antara pilihan itu ya pilih proposional tertutup karena desain surat suaranya lebih simpel,” ujar Hasyim.
Ia menilai sistem pemilihan pileg tertutup secara desain kertas suara lebih simple dan hanya satu desain. Selain itu jika menyangkut anggaran pembiayaan jauh lebih murah.
“Kalau ditanya lebih simpel mana mendesainnya, lebih simpel proporsional daftar calon tertutup. Nggak ada nama calonnya di surat suara. Template-nya sama se-Indonesia,” ucap Hasyim.
“Tapi KPU dari segi sistem kan ikut UU, tapi kalau ditanya ya pertimbangannya konsekuensi dari pilihan sistem itu apa? Konsekuensinya dicetak suara, desain surat suara itu kalau lebih simpel proposional tertutup, dari segi anggaran juga lebih hemat drastis,” jelas Hasyim.
“Ya ini kan pilihan sistem membawa konsekuensinya, rumit atau tidak, desain, biaya,” lanjutnya. (Ivo)