• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home Kilas Update

Kapolri-Kapolres Dipanggil ke Istana Tanpa Atribut dan Pengawalan

by Ruang Politik
14 Oktober 2022
in Kilas Update
485 5
Kapolri-Kapolres Dipanggil ke Istana Tanpa Atribut dan Pengawalan/Ist

Kapolri-Kapolres Dipanggil ke Istana Tanpa Atribut dan Pengawalan/Ist

524
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jokowi diketahui akan memberikan arahan terhadap seluruh Pejabat Utama Mabes Polri, Kapolda, hingga Kapolres dan Kapolrestabes seluruh Indonesia

RUANGPOLITIK.COM –Jokowi dikabarkan akan memanggil para perwira Polri hari ini, Jumat (14/10/2022), ke Istana Negara, Jakarta Pusat.

Berkenaan dengan pemanggilan Kapolri hingga Kapolres ini, terdapat sejumlah protokol ketat yang mesti dipatuhi para pejabat Polri untuk menghadap Presiden.

RelatedPosts

Ammar Zoni Kembali Ditangkap Polisi Gegara Narkoba

Erick Thohir Tunjuk Tsamara Amany Jadi Stafsus

Houthi Siap Perangi Israel

Jokowi diketahui akan memberikan arahan terhadap seluruh Pejabat Utama Mabes Polri, Kapolda, hingga Kapolres dan Kapolrestabes seluruh Indonesia.

Acara pengarahan tersebut dikabarkan melalui Surat Telegram Rahasia (STR) dengan nomor: STR/764/X/HUM.1./2022 tertanggal Rabu (12/10/2022), dengan aturan:

1. Para peserta yang hadir diminta mengenakan seragam dinas tanpa penutup kepala dan tongkat.
2. Para Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen) dilarang membawa para ajudan.
3. Peserta tidak diperbolehkan membawa telepon seluler, dan hanya boleh membawa alat tulis.
4. Peserta yang hadir diminta untuk melakukan PCR terlebih dahulu yang difasilitasi Pusdokes Polri.
5. Untuk ibadah salat Jumat, para peserta diminta melaksanakannya di Gedung Krida Bhakti, Sekretariat Negara.

Menanggapi pemanggilan para Perwira Polri tersebut, Analis Komunikasi Politik dan Militer Unas, Selamat Ginting menilai mereka tengah ‘dipereteli’ Jokowi.

Pasalnya, mereka tidak boleh membawa apapun selain buku dan alat tulis saat menghadap Jokowi.

“Biasanya Presiden itu memanggil bersamaan, misalnya memanggil para Pangdam dan Kapolda, terus juga rapim TNI dan Polri digabung,” tukas Selamat Ginting, Jumat (14/10/2022).

“Tapi kali ini spesial, bahkan presiden juga minta dalam Pengumuman itu bahwa anggota kepolisian salat Jumat di istana aja semuanya,” imbuhnya.

Selamat Ginting pun menilai peraturan yang dibuat Jokowi untuk para petinggi Polri itu terkesan seperti melucuti petinggi aparat penegak hukum tersebut.

“Jadi seperti dipereteli, tidak bawa senjata, tidak boleh bawa handphone, tidak bawa tongkat komando, tidak boleh bawa ajudan, bahkan topi juga tidak pakai. Jadi seperti dalam tanda petik di gitu (dilucuti),” ulasnya.

Selain itu, Selamat Ginting juga menyoroti adanya beberapa kasus yang memang belakangan ini membuat citra Polri semakin jatuh di mata masyarakat.

Salah satunya adalah terkait tragedi Kanjuruhan, di mana Polri bersikukuh penembakan gas air mata bukan penyebab jatuhnya 132 korban jiwa.

“Pertemuan yang akan dilakukan Jumat ini, setelah salat Jumat, ini memang ada beberapa kasus yang membuat posisi Polri itu sedang terpuruk,” ungkap Selamat Ginting.

“Bahkan dalam beberapa survei di bulan Agustus, September, dan Oktober ini turun drastis sampai di bawah 5 persen,” ujarnya.

“Jadi kasus Sambo, kasus Kanjuruhan, itu kemudian membuat posisi polisi itu di mata masyarakat jatuh sekali. Belum lagi misalnya kemarin ada penjelasan-penjelasan dari polisi yang tidak menunjukkan empati dari kasus Kanjuruhan, seolah-olah defensif mempertahankan diri,” imbuhnya.

Menurut Selamat Ginting, hal ini justru bertolak belakang dengan temuan Komnas HAM dan berbagai pihak lain, yang sejak awal menyatakan bahwa penyebab jatuhnya banyak korban jiwa adalah gas air mata.

“Nah ini kan bertolak belakang dengan temuan-temuan misalnya Komnas HAM, itu pernyataan Humas Polri yang mengatakan, satu, bahwa penggunaan gas air mata tidak berbahaya. Kemudian yang kedua juga apalagi yang tidak mematikan, apalagi yang sudah kedaluwarsa,” ujarnya.

“Dan ini menimbulkan efek bahwa Kenapa polisi begitu defensif? padahal temuan Komnas HAM misalnya dan juga hampir semuanya mengatakan bahwa persoalan ini dipicu oleh penggunaan senjata gas air mata yang tidak lazim di lapangan sepak bola,” tuturnya.

“Bahkan dunia sepak bola juga mengutuk, jadi kemudian juga dalam pertandingan-pertandingan sepak bola juga spanduk atau baliho itu protesnya bahwa polisi Indonesia membunuh penonton sepak bola,” tutur Selamat Ginting menambahkan.

Ia pun kembali menegaskan bahwa Polri mendapat banyak kritikan karena sikap yang defensif dan enggan mengakui kesalahan dalam tragedi Kanjuruhan ini.

“Itu kan juga sebuah kesimpulan dari pecinta sepak bola dunia ini juga bahan yang menarik, mestinya polisi segera melakukan introspeksi dan menyatakan rasa penyesalan, permintaan maaf, dan lain-lain. Bukan kesannya defensif dan membela diri,” tandas Selamat Ginting, dikutip RuPol dari kanal Youtube Hersubeno Point.

 

Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)

Tags: KapolresKapolriPolriRuang polirik
Previous Post

BMKG: Waspada Wilayah Jakarta Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Next Post

Soal Pemanggilan Kapolri-Kapolres ke Istana Negara, Ini Respons Presiden Jokowi…

Ruang Politik

Next Post
Presiden Jokowi membenarkan akan memanggil sejumlah petinggi Polri pada Jumat (14/10/2022) ini/Ist

Soal Pemanggilan Kapolri-Kapolres ke Istana Negara, Ini Respons Presiden Jokowi...

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Habib Umar Alhamid/Ist

Puji Kepemimpinan SBY, Habib Umar Alhamid: Jangan Ada Lagi Petugas Partai Pimpin Negeri Ini

2 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Tiga pasang capres-cawapres versi menggemaskan/Instagram Farisalmn

Ujang Komarudin: Nomor Urut Mudahkan Sosialisasi Bukan Naikkan Elektabilitas

2 tahun ago
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In