Said tak memungkiri tentang kemungkinan akan adanya resesi global tersebut. Namun menebarkan rasa takut kepada kaum buruh adalah keliru
RUANGPOLITIK.COM –Lima puluh ribu buruh dari berbagai elemen hari ini, Rabu (12/10/2022) diagendakan menggelar unjuk rasa di Istana Negara Jakarta.
Terdapat enam tuntutan elemen buruh yang akan disampaikan dalam aksi tersebut. Pertama menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menilai kenaikan harga BBM menyebabkan kenaikan harga barang. Disisi lain tidak adanya kenaikan upah membuat daya beli turun.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menilai kenaikan harga BBM menyebabkan kenaikan harga barang. Disisi lain tidak adanya kenaikan upah membuat daya beli turun.
“Jatuhnya daya beli mengakibatkan turunnya tingkat konsumsi yang berdampak pada melemahnya pertumbuhan ekonomi. Inilah yang justru memicu terjadinya PHK,” paparnya kepada awak media.
Tuntutan kedua yang akan disampaikan adalah menolak PHK ditengah resesi global. Said pun mengomentari sejumlah menteri dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin yang justru menakuti masyarakat terkait resesi.
Said tak memungkiri tentang kemungkinan akan adanya resesi global tersebut. Namun menebarkan rasa takut kepada kaum buruh adalah keliru.
“Hentikan kalimat ‘kebohongan’ dan ‘provokatif’ yang menyatakan ancaman resesi akan menimbulkan dampak serius,” ungkapnya.
ketiga yaitu buruh juga masih fokus menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Dia menuturkan ancaman resesi yang ada di depan mata menunjukkan bahwa Omnibus Law UU Cipta Kerja telah gagal memenuhi janjinya.
“Katanya akan tercipta lapangan kerja dan perekonomian semakin membaik. Nyatanya semua janji itu jauh panggang dari api,” tegasnya.
Keempat buruh juga menuntut kenaikan upah buruh sebesar 15 persen. kelima mewujudkan reforma agraria, dan teralhir atau keenam mengesahkan RUU PRT.
Adapun lanjut Iqbal aksi tersebut tidak hanya dilaksanakan di Jakarti melainkan juga di 31 provinsi yang lain.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)