Luqman memberi kritikan pedas terhadap rekayasa angka kematian yang ada saat ini
RUANGPOLITIK.COM –Anggota DPR dari Fraksi PKB Luqman Hakim turut mengomentari ihwal tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Luqman menyoroti soal perbedaan data korban tragedi berdarah tersebut. Dia berharap agar para pihak tak merekayasa jumlah korban.
“Jika ada koordinasi lintas pihak, perbedaan data bisa dihindarkan. Syaratnya, semua harus punya niat baik untuk ungkap fakta sejujur-jujurnya; jumlah korban, faktor-faktor penyebab dan siapa-siapa yang bertanggungjawab. Jangan ada rekayasa dalam penyelesaian tragedi Kanjuruhan. Buka dan bongkar semua!,” tegasnya Selasa, (4/10/2022).
Luqman memberi kritikan pedas terhadap rekayasa angka kematian yang ada saat ini.
“Mau 125, 129, 174, 180, 219, 488 atau berapa pun korban meninggal tragedi Kanjuruhan, meraka semua manusia. Mereka bukan sekadar angka. Jangan ada yang merasa bisa rekayasa angka kematian untuk menutupi pihak-pihak yang bersalah. Karena, satu nyawa saja, sesungguhnya keadilan harus ditegakkan,” tandasnya.
Diketahui, buntut dari tragedy ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutuskan untuk menonaktifkan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.
Mutasi itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2098/X/KEP./2022 tertanggal 3 Oktober 2022.
Setidaknya ada 9 komandan Brimob Polda Jatim yang telah dicopot dari jabatannya gegara peristiwa itu.
Sebelumnya, Polri telah memeriksa sejumlah pihak. Dari hasil pemeriksaan tersebut dilakukan gelar perkara, dan hasilnya tragedi Kanjuruhan naik penyidikan.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)